Fakta Ironis dari Data BPS: Uang Orang Miskin Lebih Banyak Habis untuk Rokok daripada Pangan Bergizi
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA, Banyumas – Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis data yang membuka mata banyak pihak mengenai pola pengeluaran penduduk miskin di Indonesia.
Berdasarkan laporan Maret 2025, jumlah penduduk miskin di Indonesia menurun menjadi 23,85 juta jiwa atau setara 8,47% dari total populasi. Meski ada perbaikan, fakta mencengangkan muncul dari perilaku konsumsi mereka.
BPS mencatat bahwa pengeluaran terbesar orang miskin bukan hanya untuk makanan pokok seperti beras, tetapi juga untuk rokok kretek filter, baik di kota maupun desa.
Bahkan, pengeluaran untuk rokok melebihi kebutuhan gizi penting seperti telur ayam ras.
“Pada Maret 2025, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan pada umumnya hampir sama. Beras masih memberikan sumbangan terbesar. Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap garis kemiskinan,” tulis data BPS, dikutip Selasa (29/7/2025).
Di wilayah perkotaan, pengeluaran untuk beras mencapai 21,06%, disusul oleh rokok kretek filter sebesar 10,72%.
Sementara di perdesaan, pengeluaran untuk beras bahkan lebih tinggi yakni 24,91%, dan rokok kretek filter menyusul sebesar 9,99%.