Rembang Usulkan Bendung Karet Rp 2 Miliar untuk Atasi Krisis Air Petani ke Pemerintah Pusat

Sungai Randugunting di Tambakagung, lokasi usulan bendung
Sumber :
  • Pemkab Rembang

Viva, Banyumas - Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang mengusulkan pembangunan bendung karet di Sungai Randugunting, Desa Tambakagung, Kecamatan Kaliori. Usulan senilai Rp 1 hingga 2 miliar ini diajukan sebagai solusi jangka panjang atas persoalan kekurangan air yang kerap dialami petani saat musim kemarau.

Rp21,8 Juta per Rumah! Banyumas Ajukan Proposal Percepatan Renovasi RTLH ke Pemerintah Pusat

Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan, mengungkapkan bahwa keluhan dari petani Tambakagung menjadi dasar utama pengajuan proyek tersebut. Setiap musim kemarau, para petani di kawasan itu kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah mereka.

“Keluhan petani ini kami teruskan ke pihak terkait. BBWS menyarankan agar usulan ini langsung diajukan ke pemerintah pusat,” terang Agus pada Selasa dikutip dari Pemkab Rembang.

Al Jazeera dan CNA Soroti Krisis Kerja Gen Z RI: Sarjana Menganggur, Job Fair Ricuh di 2025

Pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sendiri telah memberikan respon positif dan menyarankan untuk melakukan pengajuan resmi.

Proses pengusulan kini sedang berjalan, dengan koordinasi bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU Taru). Rencananya, bendung karet ini akan dibangun tepat di samping embung milik BBWS yang sudah ada di Desa Tambakagung.

Geger! Sopir Meninggal dalam Kabin Truk, Polsek Rembang Purbalingga Lakukan Pemeriksaan

Lokasi ini dinilai sangat strategis karena dekat dengan area pertanian yang terdampak kekeringan. DPU Taru juga telah menyiapkan gambar teknis untuk menunjang pengajuan ini.

Lebar Sungai Randugunting yang mencapai 15 meter akan menjadi patokan dalam perancangan bendung. Dengan ukuran tersebut, diperkirakan bendung karet mampu mengairi lahan pertanian seluas 600 hingga 1.500 hektare.

“Dari hasil tinjauan BBWS, potensi manfaatnya cukup besar. Sekarang tinggal menunggu persetujuan usulan oleh pemerintah pusat,” tambah Agus.

Agus juga menyebutkan bahwa bendung karet memiliki keunggulan dibanding jenis bendung konvensional. Salah satunya adalah fleksibilitasnya dalam menyesuaikan tinggi muka air sungai, sehingga dapat mengoptimalkan sistem irigasi sepanjang tahun.

Selain itu, penggunaan bendung karet dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan, serta cocok untuk daerah pertanian yang memiliki fluktuasi debit air seperti di Kaliori.

“Jika disetujui dan direalisasikan, kami optimistis persoalan irigasi di wilayah Kaliori bagian atas bisa teratasi,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Rembang kini berharap agar pemerintah pusat dapat segera merespons usulan ini, mengingat pentingnya keberadaan bendung karet bagi keberlangsungan sektor pertanian di wilayah tersebut. Terlebih, musim kemarau panjang berpotensi kembali terjadi di tahun-tahun mendatang