Rp21,8 Juta per Rumah! Banyumas Ajukan Proposal Percepatan Renovasi RTLH ke Pemerintah Pusat
- Pemkab Banyumas
Viva, Banyumas - Pemerintah Kabupaten Banyumas menunjukkan komitmen kuat dalam menuntaskan permasalahan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di wilayahnya. Dalam kunjungan kerja Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) ke Banyumas pada Minggu (20/7/2025), Bupati Banyumas secara resmi menyerahkan proposal bantuan stimulan perumahan swadaya ke pemerintah pusat.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam mendukung target nasional renovasi 2 juta rumah setiap tahun yang akan dimulai pada 2026. Program percepatan Renovasi RTLH dengan Rp 21,8 juta per rumah ini merupakan bagian dari tiga agenda besar Kementerian PKP, yang tidak hanya menargetkan perbaikan RTLH, tetapi juga pemulihan kawasan pesisir dan pembangunan rumah vertikal di daerah padat.
Pemerintah pusat telah merancang skema khusus melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), yang mengalokasikan anggaran Rp21,8 juta untuk setiap unit rumah.
Skema ini mencakup dana persiapan, pembelian material bangunan, dan upah kerja, dengan sistem distribusi yang menggandeng koperasi lokal di desa. Banyumas menjadi salah satu daerah prioritas karena memiliki jumlah RTLH yang cukup tinggi, terutama di kawasan pedesaan.
Melalui proposal ini, Pemkab Banyumas berharap dapat mempercepat realisasi program nasional, sekaligus memberikan dampak nyata bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Penerima manfaat akan mendapatkan Rp2,5 juta sebagai dana langsung, sementara Rp17,5 juta akan dikelola untuk pengadaan bahan bangunan oleh koperasi desa. Model kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan koperasi lokal diyakini dapat menciptakan perputaran ekonomi di desa, memperluas lapangan kerja, serta mengurangi angka kemiskinan.
Keterlibatan koperasi Merah Putih juga menjadi strategi untuk memastikan ketersediaan bahan bangunan berkualitas secara efisien dan transparan. Dilansir dari Pemkab Banyumas, Selain itu, program restorasi 1.000 kawasan pesisir dan pembangunan rumah vertikal akan menyasar daerah urban dan rawan bencana, sebagai bagian dari solusi menyeluruh terhadap backlog perumahan nasional.