Pati Mencuri Perhatian di CJIBF 2025, 2 Proyeknya Jadi Primadona Investasi Jateng!

Viva, Banyumas - Kabupaten Pati menjadi sorotan utama dalam gelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta. Dalam forum tahunan yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini, 2 proyek strategis dari Pati masuk daftar 15 Investment Project Ready to Offer (IPRO) dan berhasil menarik minat para investor nasional maupun internasional.

2 proyek tersebut adalah Industri Perikanan Terpadu Kabupaten Pati serta Budidaya Ikan Nila Salin, yang dipaparkan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi. Keduanya dianggap sebagai simbol potensi besar sektor kelautan dan perikanan di wilayah Pantura timur Jateng.

“Ini menjadi peluang besar bagi Pati. Dua potensi kami berhasil masuk dalam daftar prioritas investasi Jawa Tengah. Ini bukti bahwa Pati memiliki daya tarik kuat di sektor kelautan dan perikanan,” ujar Bupati Pati, H. Sudewo, yang turut hadir di acara CJIBF 2025 yang dikutip dari pemkab pati.

Tahun ini, CJIBF mengusung tema “Investasi Inklusif dan Berkelanjutan dalam Mendukung Pangan dan Energi Terbarukan.” Tema ini mencerminkan komitmen Jawa Tengah dalam menciptakan iklim investasi ramah lingkungan serta memperkuat ketahanan pangan nasional.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, menjelaskan bahwa pemindahan lokasi CJIBF ke Jakarta bertujuan untuk menjaring investor strategis secara lebih efektif.

“Jakarta merupakan pusat bisnis nasional. Dengan membawa potensi daerah ke pusat, kami ingin mempercepat masuknya investasi ke Jawa Tengah,” ujarnya.

Selain Kabupaten Pati, daerah lain di Jateng juga menampilkan proyek unggulan dari sektor energi terbarukan, pertanian, hingga industri pengolahan. Namun, sorotan utama tetap tertuju pada inovasi kelautan dari Pati yang dinilai siap secara infrastruktur, regulasi, dan keberlanjutan lingkungan.

Halaman Selanjutnya

CJIBF 2025 diharapkan mampu menjadi pintu masuk investasi baru yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja. Kabupaten Pati sendiri menargetkan realisasi investasi dari dua proyek ini bisa dimulai pada akhir 2025.