Kesepakatan Trump dan Prabowo: AS Bebas Tarif, Indonesia Komit Belanja Produk hingga Rp550 Triliun

Trump umumkan kesepakatan dagang besar dengan Indonesia
Sumber :
  • instagram @whitehouse

Viva, Banyumas - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kesepakatan dagang besar antara Amerika dan Indonesia yang dinilai sebagai momen bersejarah dalam hubungan kedua negara. Dalam perjanjian tersebut, Indonesia setuju untuk membuka akses penuh bagi produk-produk Amerika Serikat tanpa bea masuk, sementara Amerika akan mengenakan tarif impor sebesar 19% terhadap seluruh komoditas asal Indonesia.

Trump: Produk AS Masuk Indonesia Gratis, Ekspor RI ke AS Dikenai Tarif 19 Persen Usai Bicara dengan Prabowo

Kesepakatan ini disampaikan Trump dalam keterangan tertulis melalui akun resmi Truth Social-nya pada Rabu (16/7/2025). Trump menyebut kesepakatan ini sebagai yang pertama dalam sejarah perdagangan antara Amerika dan Indonesia.

“Kesepakatan bersejarah ini membuka seluruh pasar Indonesia untuk Amerika Serikat, untuk pertama kalinya dalam sejarah,” tulis Trump.

Strategi Cerdas Jateng Lawan Tarif Impor AS: Dari Bussiness Matching UEA hingga Rumah Kurasi

Sebagai kompensasi atas tarif tersebut, Indonesia memberikan komitmen besar dalam bentuk pembelian berbagai produk asal Amerika Serikat. Trump mengungkapkan bahwa Indonesia akan mengimpor produk energi sebesar 15 miliar dolar AS per tahun, setara sekitar Rp250 triliun (asumsi kurs Rp16.700/1 USD).

Tak hanya itu, Indonesia juga disebut akan membeli produk pertanian Amerika senilai 4,5 miliar dolar AS, serta 50 unit pesawat Boeing, termasuk di antaranya pesawat berbadan lebar tipe 777.

Bahlil: Kalau Tarif Tak Turun, Impor Energi Rp 240 T dari AS Batal Total

“Indonesia berkomitmen membeli produk energi AS senilai 15 miliar dolar AS, pertanian 4,5 miliar, dan 50 Boeing—banyak tipe 777,” jelas Trump.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah menyampaikan bahwa nilai total komitmen pembelian Indonesia terhadap produk AS mencapai 34 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp550 triliun.

Halaman Selanjutnya
img_title