Nusakambangan Ditambang 350 Hektare, Bupati Cilacap Pastikan Alam Tetap Terjaga
- Pemkab Cilacap
Viva, Banyumas - Kegiatan penambangan batu kapur di Pulau Nusakambangan, Cilacap terus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Cilacap. Pada Selasa (8/6/2025), Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, melakukan kunjungan langsung ke lokasi tambang milik PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) guna memastikan aktivitas penambangan tersebut tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.
Dalam kunjungan bupati Cilacap ke nusamkambang yang juga diikuti oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Cilacap, Bupati menjelaskan bahwa luas Izin Usaha Pertambangan (IUP) batu kapur di Nusakambangan mencapai 998,5 hektare, atau sekitar 8,6 persen dari total luas pulau yang tercatat sebesar 11.510 hektare.
Namun, dari total IUP tersebut, hanya sekitar 350 hektare lahan yang benar-benar ditambang karena terbukti mengandung cadangan batu kapur ekonomis. Penambangan Bertahap dan Berjenjang Menurut Bupati Syamsul, kegiatan tambang dilakukan secara bertahap dan berjenjang, dengan tetap memperhatikan kondisi topografi dan ekosistem Nusakambangan.
Area selatan pulau, yang merupakan benteng alami terhadap angin kencang dan gelombang tinggi dari Samudera Hindia, tetap dipertahankan dengan ketinggian 143 meter di atas permukaan laut.
“Prinsip keberlanjutan tetap menjadi prioritas. Kegiatan penambangan harus sejalan dengan perlindungan lingkungan dan keselamatan ekosistem pulau,” ujar Bupati yang dikutip dari Humas Pemkab Cilacap.
Mitigasi Dampak Lingkungan Bupati juga mengakui bahwa aktivitas pertambangan, terutama pada tahap awal seperti land clearing, dapat menimbulkan dampak lingkungan, seperti penurunan keanekaragaman dan kerapatan flora.
Untuk itu, dalam kesempatan tersebut dilakukan pula kegiatan penanaman pohon khas Nusakambangan sebagai bentuk komitmen rehabilitasi ekologis. Penanaman ini bukan pertama kali dilakukan, melainkan bagian dari upaya tahunan yang telah dijalankan untuk menjaga keseimbangan lingkungan di tengah kegiatan industri tambang.
Sinergi Pembangunan dan Konservasi Pemkab Cilacap menegaskan bahwa aktivitas ekonomi dan konservasi tidak harus saling bertentangan. Dengan tata kelola yang baik dan pengawasan ketat, eksploitasi sumber daya alam dapat berjalan berdampingan dengan pelestarian alam.
“Kami akan terus memantau dan mengevaluasi aktivitas pertambangan agar tetap sesuai dengan regulasi dan tidak merusak ekosistem Nusakambangan,” tutup Bupati Syamsul