Ngeri! Ban Meletus, Truk Kontainer Tabrak Rumah Warga Jepara
- pexel @Jedidiah-Jordan O.
Viva, Banyumas - Sebuah kecelakaan lalu lintas tunggal terjadi di Jalan Raya Welahan - Gotri, tepatnya di sekitar SPBU Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, pada Senin (30/6/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.
Truk kontainer bermuatan besar menabrak rumah warga setelah mengalami pecah ban mendadak. Truk bernomor polisi H 1950 BP tersebut dikendarai oleh Budhi Harsono (72), warga Manyaran, Semarang Barat.
Menurut keterangan Kasatlantas Polres Jepara, AKP Dionisius Yudi C, truk melaju dari arah utara ke selatan dengan kecepatan sedang. Namun saat melintas di sekitar lokasi kejadian, ban depan truk mendadak meletus.
Akibat pecah ban tersebut, truk oleng ke kanan jalan dan langsung menghantam sebuah rumah milik Susmiati (66), warga Desa Kriyan RT 12 RW 03. Dinding rumah tersebut ambrol dan mengalami kerusakan cukup parah.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp15 juta. Dikutip dari akun Instagram @jeparakekinian, AKP Dionisius mengatakan Truk oleng setelah ban depannya pecah, lalu menabrak rumah di sisi kanan jalan dari arah utara ke selatan.
Peristiwa tersebut mengundang perhatian warga sekitar yang langsung berkerumun di lokasi. Petugas dari Unit Laka Lantas Polres Jepara segera tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi truk yang menabrak rumah warga.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pengemudi dalam kondisi sadar dan tidak dalam pengaruh alkohol maupun obat-obatan. Namun demikian, petugas tetap akan mendalami kemungkinan adanya kelalaian teknis dalam perawatan kendaraan.
Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya pengecekan rutin terhadap kendaraan besar, terutama kondisi ban. Truk bermuatan berat seperti kontainer membutuhkan pengawasan ekstra untuk menghindari kecelakaan fatal.
Pihak kepolisian mengimbau para sopir angkutan berat untuk rutin melakukan pengecekan kondisi fisik kendaraan sebelum melaju, terutama ketika melintas di jalur padat atau kawasan pemukiman.
Hingga berita ini ditulis, proses penanganan kerusakan rumah warga masih dilakukan, sementara pemilik rumah berharap adanya tanggung jawab dari perusahaan pemilik truk atas kerusakan yang ditimbulkan