Resmi Dihentikan! Program Barak Militer Dedi Mulyadi Dicoret DPRD Jabar
- instagram @dedimulyadi71
Viva, Banyumas - Program barak militer untuk pelajar yang digagas oleh Dedi Mulyadi resmi dihentikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat. Keputusan ini diambil setelah dilakukan evaluasi bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang menilai program tersebut perlu direvisi dan tidak lagi relevan untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Program barak militer ini sempat berjalan dalam dua gelombang dan melibatkan sejumlah pelajar dari berbagai sekolah di Jawa Barat. Tujuan utamanya adalah untuk membentuk karakter siswa melalui pelatihan fisik, kedisiplinan, serta pengenalan sistem semi-militer.
Namun, berbagai pihak mempertanyakan efektivitas pendekatan ini dalam jangka panjang, terutama dari segi pendidikan karakter yang seharusnya bersifat inklusif dan kontekstual dengan dunia pendidikan modern.
Sebagai gantinya, DPRD Jabar bersama Dinas Pendidikan akan mengalihkan pembentukan karakter siswa ke dalam kurikulum Muatan Lokal (Mulok), dengan menekankan nilai-nilai lokal khas Jawa Barat.
Salah satu program yang akan diperkuat adalah Mulok Sunda, yang mengusung nilai-nilai Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (benar), Pinter (cerdas), dan Singer (terampil).
Meskipun program barak militer dihentikan, sekolah tetap diperbolehkan menjalin kerja sama dengan TNI dan Polri dalam konteks pelatihan disiplin dan edukasi hukum. Ini bertujuan untuk memberikan pemahaman sejak dini kepada pelajar mengenai pentingnya hukum, etika, dan tanggung jawab sosial sebagai warga negara.
Dikutip dari akun Instagram @jakartaviral, Langkah penghentian ini masih dalam tahap penyempurnaan kebijakan. Namun, arah kebijakan pendidikan karakter di Jawa Barat jelas mengalami perubahan signifikan.