Fitur Live TikTok Ditutup Imbas Demo, Menkomdigi Harap Tak Lama Karena UMKM Sudah Mulai Rasakan Dampaknya

Menkomdigi Meutya Hafid Raker dengan Komisi I DPR RI di Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Fitur Live TikTok ditutup sementara imbas demo di Indonesia. Menkomdigi Meutya Hafid berharap kebijakan ini tidak berlangsung lama karena berdampak pada UMKM yang mengandalkan penjualan lewat siaran langsung.

Komnas HAM Ungkap Daftar 10 Korban Jiwa Demo 25 sampai 31 Agustus 2025, Aparat Diduga Terlibat

VIVA, Banyumas – Penutupan sementara fitur Live TikTok di Indonesia menjadi sorotan publik. Keputusan ini dilakukan oleh pihak TikTok secara sukarela pada 30 Agustus 2025, menyusul meningkatnya aksi unjuk rasa yang disertai kekerasan di sejumlah daerah.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan bahwa pemerintah menghargai langkah TikTok dalam menjaga keamanan ruang digital. Namun, ia berharap kebijakan tersebut tidak berlangsung lama.

Kompol Cosmas Resmi Dipecat Tidak Hormat Usai Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol di Tengah Aksi Ricuh DPR 2025

“Live TikTok itu kami pun melihat dari pemberitahuan yang dilakukan oleh TikTok, bahwa mereka melakukan secara sukarela untuk penutupan fitur live dan kami justru berharap bahwa ini berlangsung tidak lama,” ujar Meutya dikutip dari VIVA.co.id Senin (1/9/2025).

Meutya menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga menekankan pentingnya negara untuk tetap terbuka dan mendengarkan aspirasi masyarakat, termasuk masukan terkait keberadaan fitur Live TikTok.

Demo Perempuan 3 September 2025 di DPR RI: Dress Code Pink Hitam dan Sapu Lidi Jadi Simbol

Lebih lanjut, Menkomdigi mengingatkan bahwa penutupan fitur ini membawa dampak langsung bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Selama ini, banyak UMKM yang mengandalkan siaran langsung TikTok sebagai sarana promosi dan penjualan produk secara real-time.

“Kalau kondisi berangsur baik, mudah-mudahan fitur live TikTok bisa kembali,” tambah Meutya.

Penutupan fitur Live TikTok memang menjadi pukulan bagi ekosistem digital, terutama di sektor UMKM yang semakin berkembang berkat dukungan platform media sosial.

Dalam keterangan resminya, TikTok menyatakan bahwa kebijakan ini diambil sebagai langkah pencegahan untuk menghindari potensi penyalahgunaan di tengah kondisi sosial yang memanas.

Perusahaan menegaskan bahwa penutupan ini bersifat sementara dan dilakukan demi menjaga agar platform tetap aman dan beradab.

Pemerintah berharap situasi di lapangan segera membaik sehingga fitur Live TikTok dapat kembali diakses. Dengan begitu, UMKM dan para kreator konten dapat melanjutkan aktivitas mereka tanpa hambatan.

Kehadiran fitur Live terbukti menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Oleh karena itu, penutupan sementara ini diharapkan hanya berlangsung singkat dan tidak menghambat momentum positif UMKM di era digital.