Cadangan Minyak Terancam Habis 2034, Timor Leste Terancam Jadi Negara Termiskin di Asia Lagi

Ilustrasi Timor Leste dihadapkan ancaman krisis ekonomi besar
Sumber :
  • pexel @pixabay

Viva, Banyumas - Timor Leste, negara kecil yang merdeka pada 2002, kini menghadapi ancaman besar yang mengintai masa depannya. Setelah lepas dari Indonesia, negara ini sempat berjuang bangkit dari kerusakan infrastruktur, krisis politik, dan kemiskinan ekstrem. Namun, masalah ekonomi struktural membuat Timor Leste kembali berada di ujung tanduk.

China Nomor 1 Tapi Indonesia Masuk Juga, Ini 10 Daftar Negara Terbanyak Punya Jet Tempur di Asia

Dilansir dari akun Youtube Ekonomi Geografyi,Timor Leste sangat bergantung pada cadangan minyak dan gas. Berdasarkan data IMF, lebih dari 70 persen pendapatan negara berasal dari sektor ini. Sayangnya, cadangan tersebut diperkirakan akan habis pada tahun 2034.

Tanpa diversifikasi ekonomi yang kuat, hilangnya pendapatan dari sektor energi bisa memicu krisis besar. Negara ini hanya memiliki waktu kurang dari 10 tahun untuk mencari sumber pemasukan baru. Data Badan Pusat Statistik Timor Leste tahun 2022 menunjukkan 42% penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

OTT KPK Sumut: Proyek Rp231 M Jadi Ajang Main Mata, Bobby Nasution Terancam Dipanggil?

Sebagian besar masyarakat bergantung pada pertanian subsisten, yakni bertani untuk kebutuhan sendiri tanpa penghasilan tetap.

Sektor formal terbatas, pengangguran tinggi, dan peluang kerja minim membuat banyak warga kesulitan memperbaiki taraf hidupnya. Timor Leste mengimpor hampir 60% kebutuhan pangan dari luar negeri, sebagian besar dari Indonesia.

Ramalan Weton Akhir Juni 2025: Siap Siap, 4 Weton Ini Terancam Sial!

Sementara itu, ekspor sangat terbatas dan 70% di antaranya kembali ke pasar Indonesia. Investasi pada infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia masih rendah.

Sebagian besar anggaran negara digunakan untuk konsumsi jangka pendek dan subsidi, bukan untuk pembangunan berkelanjutan.

Keterbatasan lapangan kerja mendorong banyak pemuda Timor Leste mencari pekerjaan di luar negeri seperti Australia, Korea Selatan, Portugal, dan Irlandia Utara. Kiriman uang dari para pekerja migran memang menjadi sumber devisa terbesar kedua setelah minyak dan gas, namun hilangnya tenaga kerja terampil justru memperlambat pembangunan dalam negeri.

Jika pemerintah tidak mengambil langkah cepat untuk diversifikasi ekonomi, Timor Leste berpotensi kembali menjadi negara termiskin di Asia.

Investasi di sektor pertanian modern, pariwisata, dan industri kreatif dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak.

Penguatan pendidikan dan pelatihan kerja juga penting untuk mencegah hilangnya generasi muda produktif ke luar negeri