Investasi Triliunan ke Garuda dan KPop, Ini Ambisi Besar BPI Danantara untuk Indonesia

BPI Danantara suntik dana besar untuk Garuda Indonesia
Sumber :
  • instagram @danantara.indonesia

Viva, Banyumas - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melalui anak usahanya PT Danantara Asset Management (DAM) resmi menggelontorkan investasi besar ke PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Modus Haji Furoda Bodong di Purworejo, Dana Jemaah Lenyap untuk Investasi

Suntikan dana sebesar Rp 6,65 triliun (setara US$ 405 juta) diberikan sebagai bagian dari dukungan pendanaan jangka panjang senilai total US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16,3 triliun. Pendanaan ini akan difokuskan untuk perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) armada Garuda Indonesia dan Citilink.

Selain itu, BPI Danantara juga menyediakan pendampingan tata kelola agar Garuda dapat memperkuat kapabilitas operasionalnya dan bergerak menuju maskapai kelas dunia.

Media Thailand Soroti Kelemahan Garuda Usai Kalah dari Jepang, Indonesia Terpuruk Jelang Putaran 4

Saham Garuda Melejit, Pasar Merespons Positif Mengutip dari Viva, Langkah strategis BPI Danantara ini disambut antusias oleh pasar. Pasca pengumuman investasi tersebut, harga saham Garuda Indonesia melonjak hingga 10%.

Ini menjadi sinyal kepercayaan investor terhadap masa depan Garuda Indonesia, meski perusahaan masih menghadapi tantangan finansial. Namun, di sisi lain, beberapa pengamat mengingatkan pentingnya mitigasi risiko moral hazard, mengingat kondisi keuangan Garuda yang belum sepenuhnya pulih.

Batang Zhijiang Perkuat Diplomasi Ekonomi Lewat Sister City dan Investasi Rp1,7 Triliun, Buka Ribuan Loker

Pendampingan berbasis tata kelola dianggap menjadi kunci agar investasi ini benar-benar berdampak positif dan tidak menjadi beban jangka panjang.

Danantara Lirik Industri K-Pop dan K-Drama Tak hanya fokus pada sektor penerbangan, BPI Danantara juga menunjukkan ketertarikan untuk memperluas portofolio investasinya ke industri media dan hiburan Korea Selatan, khususnya K-Pop, K-Drama, dan perfilman.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir, menyatakan pihaknya ingin belajar dari kesuksesan Korea Selatan dalam membangun industri budaya yang mendunia.

Danantara juga berambisi mengembangkan potensi budaya Indonesia untuk menembus pasar global melalui apa yang mereka sebut "I-Wave" (Indonesia Wave).

Rencana kolaborasi ini disambut positif oleh Kedutaan Besar Korea Selatan yang menilai Indonesia sebagai pasar strategis dan berharap kerja sama ini dapat memperkuat pertukaran budaya dan ekonomi kedua negara.

Membangun Ekonomi Kreatif Masa Depan Langkah BPI Danantara membuktikan bahwa investasi mereka tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga membidik sektor ekonomi kreatif.

Jika terealisasi, proyek ini bisa menjadi gerbang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing budaya di kancah internasional