RTH Cilacap Terancam! Tenaga Pemelihara Tinggal 36 Orang, Cukupkah?

Ilustrasi Tenaga kerja RTH Cilacap tak sebanding luas lahan hijau
Sumber :
  • pexel @Creative Vix

Viva, Banyumas - Kondisi RTH Cilacap saat ini terancam tidak terawat dengan baik akibat minimnya tenaga pemeliharaan yang tersedia. Dari total luas 57.867 meter persegi lahan hijau, Dinas Lingkungan Hidup hanya memiliki tinggal 36 orang petugas aktif yang bertanggung jawab dalam perawatan. Jumlah ini jauh dari kebutuhan ideal, sehingga banyak area taman yang berisiko terbengkalai.

Modus Dukun Warisan, Penipu di Cilacap Tukar Uang Asli Jadi Palsu

Berdasarkan kajian standar kerja pemeliharaan taman, setiap petugas seharusnya hanya menangani maksimal 1.000 meter persegi. Namun, karena tenaga pemeliharaan untuk RTH Cilacap tinggal 36 orang, beban kerja menjadi tidak seimbang.

Hal ini membuat kualitas perawatan menurun dan keberadaan RTH pun terancam tidak mampu memberikan fungsi ekologis yang optimal. Kekurangan personel yang signifikan dalam pengelolaan RTH Cilacap mendorong kekhawatiran akan keberlanjutan fungsi ruang hijau.

Gudang Garam Hentikan Pembelian Tembakau, Petani Temanggung Terancam

Apabila situasi tenaga pemeliharaan yang hanya tinggal 36 orang ini tidak segera ditangani, maka keindahan dan manfaat lingkungan dari taman-taman kota bisa terancam lenyap. Pemerintah perlu mengambil langkah cepat demi mempertahankan kualitas RTH yang ada.

Menurut Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Cilacap, Dias Prihantoro yang dilansir dari akun Instagram @wisatacilacap, berdasarkan kajian standardisasi pekerjaan pemeliharaan pertamanan dari Kabupaten Jember tahun 2021, idealnya satu tenaga pemelihara menangani antara 600 hingga 1.000 meter persegi.

Rp6 Miliar yang Tak Turun Penuh, Relokasi Pasar Karangkandri Cilacap Terancam Mandek

Jika mengacu pada standar tersebut, Cilacap minimal membutuhkan 58 pekerja untuk menjaga kualitas pemeliharaan RTH. Namun kenyataannya, kekurangan 22 tenaga kerja tersebut menyebabkan pemeliharaan tidak berjalan optimal.

RTH yang seharusnya menjadi paru-paru kota dan ruang publik sehat, kini terancam terbengkalai. Banyak petugas yang pensiun atau mengundurkan diri, sementara rekrutmen tenaga baru tidak sebanding dengan beban kerja yang terus meningkat.

Kondisi ini menjadi peringatan bagi Pemkab Cilacap untuk segera mengambil langkah strategis. Selain pentingnya rekrutmen tenaga tambahan, pemanfaatan teknologi seperti irigasi otomatis atau sistem pemantauan digital bisa menjadi solusi jangka panjang.

Pemerintah juga bisa menggandeng komunitas pecinta lingkungan atau CSR dari perusahaan untuk membantu program adopsi taman. Dengan populasi dan pembangunan yang terus bertumbuh, keberadaan RTH yang bersih, hijau, dan terawat sangat dibutuhkan masyarakat.

Tidak hanya sebagai tempat rekreasi, RTH juga berperan dalam pengendalian banjir, menjaga kualitas udara, serta menurunkan suhu kota.

Jika tidak segera diatasi, kekurangan tenaga pemelihara RTH Cilacap ini bisa berdampak pada kualitas hidup warga. Pemerintah perlu menjadikan pemeliharaan RTH sebagai prioritas dalam perencanaan kota hijau dan berkelanjutan