Sejarah Tertutup: Wafatnya Yurike Sanger, Istri ke 8 yang Tak Pernah Diceraikan Soekarno Ini Profil Singkatnya

Kepergian Yurike Sanger tutup lembaran sejarah
Sumber :
  • instagram @yudhisanger_adventure

Yurike Sanger, istri kedelapan Soekarno yang tak pernah diceraikan, wafat di usia 81 tahun. Kehidupannya dari Poso ke Istana jadi bagian sejarah pribadi Bung Karno

Sejarah Menkeu Terlama RI: Ali Wardhana 15 Tahun, Sri Mulyani Ikuti dengan 13 Tahun

Viva, Banyumas - Kabar duka datang dari keluarga besar Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Yurike Sanger, perempuan yang dikenal sebagai istri kedelapan Sang Proklamator, berpulang pada Rabu, 17 September 2025, di San Gorgonio Memorial Hospital, California, Amerika Serikat.

Ia meninggal dunia pada usia 81 tahun setelah berjuang melawan kanker payudara. Dikutip dari Viva, Kepergian Yurike Sanger menyisakan jejak sejarah yang tak banyak diketahui publik. Lahir di Poso, Sulawesi Tengah, pada 1945, ia merupakan keturunan campuran Jerman dari sang ayah dan Manado dari ibunya. Pesona dan kecantikannya membuat dirinya tampil menonjol di masa muda.

Heboh! Diduga Ijazah Lama Ungkap Identitas Ayah Ahmad Sahroni yang Tak Pernah Diceritakan

Pertemuan dengan Bung Karno terjadi pada 1963 saat ia masih berstatus pelajar dan aktif di Barisan Bhinneka Tunggal Ika. Karisma Soekarno berpadu dengan pesona belia Yurike, yang kemudian berujung pada pernikahan.

Pada 6 Agustus 1964, di usia yang baru menginjak 19 tahun, Yurike resmi menikah dengan Bung Karno yang kala itu berusia 63 tahun. Pernikahan sederhana itu berlangsung di kediaman keluarga Yurike, meski situasi politik Indonesia kala itu tengah dilanda ketidakpastian.

6,4 Miliar untuk Ahli Waris WR Soepratman, Ini Sejarah Penyerahan Royalti Hak Cipta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

Di balik gejolak tersebut, Yurike justru dikenal sebagai sosok yang memberi ketenangan bagi sang pemimpin bangsa. Menariknya, tidak ada catatan resmi perceraian antara Soekarno dan Yurike. Statusnya sebagai istri sah tetap melekat hingga akhir hayat Bung Karno pada 21 Juni 1970.

Fakta ini menjadikan Yurike sebagai salah satu pendamping hidup Sang Proklamator yang tidak pernah dilepaskan secara hukum maupun agama. Sejarah ini menegaskan bahwa ia tetap menjadi bagian penting dari perjalanan pribadi Soekarno.

Halaman Selanjutnya
img_title