Pemerintah Siapkan Rp300 Triliun untuk Program Makan Gratis Anak Sekolah pada 2026
- pexel @ Katerina Holmes
Viva, Banyumas - Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan generasi muda melalui penyediaan gizi yang memadai. Untuk tahun 2026, pemerintah telah siapkan anggaran sebesar 300 triliun rupiah guna mendukung Program Makan Gratis bagi anak sekolah di seluruh Indonesia.
Kenaikan anggaran ini menjadi langkah strategis dalam memperluas cakupan dan efektivitas program yang telah dijalankan sejak 2025. Menurut Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, program makan gratis yang menyasar lebih dari 82 juta anak sekolah ini akan menjadi salah satu program prioritas pemerintah di tahun 2026.
Dana sebesar 300 triliun disiapkan pemerintah untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan asupan gizi yang layak, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor pangan dan distribusi.
Dengan peningkatan anggaran tersebut, pemerintah berharap program ini bisa dilaksanakan secara lebih luas dan merata.
Alokasi 300 triliun rupiah yang disiapkan untuk 2026 bukan hanya menjamin makan sehat dan gratis bagi anak sekolah, tapi juga mendorong kolaborasi lintas sektor demi keberhasilan program ini secara berkelanjutan.
Luhut menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang memiliki potensi besar dalam memperbaiki kualitas hidup anak-anak Indonesia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kami menganggarkan sekitar Rp171 triliun tahun ini dan sekitar Rp300 triliun tahun depan,” ujar Luhut dalam acara International Conference on Infrastructure yang digelar Kamis, 12 Juni 2025 yang dikutip dari Viva.
Menurut Luhut, data dari studi DEN menyebutkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis memiliki dampak ekonomi positif yang signifikan, yakni berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 0,01–0,26 persen.
Program ini menargetkan 82,9 juta anak sekolah di seluruh Indonesia sebagai penerima manfaat. Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa kebutuhan anggaran bulanan untuk MBG pada tahun 2026 akan meningkat menjadi Rp28 triliun.
Jika dikalikan selama 12 bulan, maka total kebutuhan anggaran MBG mencapai Rp336 triliun, lebih besar dari yang direncanakan pemerintah.
“Kalau tahun depan kita butuhnya Rp28 triliun per bulan, sementara tahun ini baru dapat Rp71 triliun,” jelas Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Program ini dirancang tidak hanya untuk menjamin asupan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian, peternakan, dan logistik secara nasional.
Dengan penyediaan makanan bergizi secara massal, diharapkan sektor-sektor tersebut dapat tumbuh lebih cepat, sekaligus membuka lapangan kerja baru.
Pemerintah juga memastikan bahwa program ini akan diawasi secara ketat agar pelaksanaannya tepat sasaran dan tidak menimbulkan penyimpangan anggaran.
Jika terlaksana sesuai rencana, MBG akan menjadi salah satu program sosial terbesar dalam sejarah Indonesia modern