Trump: Produk AS Masuk Indonesia Gratis, Ekspor RI ke AS Dikenai Tarif 19 Persen Usai Bicara dengan Prabowo

Trump umumkan kesepakatan dagang dengan Presiden Prabowo
Sumber :
  • instagram @whitehouse

Viva, Banyumas - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan baru terkait hubungan dagang dengan Indonesia. Dalam pernyataannya, Trump menyebut bahwa Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 19 persen untuk seluruh komoditas yang masuk ke pasar Amerika Serikat.

Strategi Cerdas Jateng Lawan Tarif Impor AS: Dari Bussiness Matching UEA hingga Rumah Kurasi

Sebaliknya, produk-produk asal Amerika Serikat akan memperoleh akses bebas tarif alias gratis ke pasar Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Rabu (16/7/2025), yang juga disiarkan melalui kanal YouTube resmi White House. Ia menyebut bahwa kesepakatan itu dicapai setelah komunikasi langsung antara dirinya dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

"Mereka memberikan kami akses ke Indonesia yang sebelumnya tidak kami miliki. Itu mungkin bagian terbesar dari kesepakatan ini. Dan bagian lainnya adalah mereka akan membayar 19 persen, dan kami tidak membayar apa-apa," kata Trump dilansir dari laman Youtube White House.

Bahlil: Kalau Tarif Tak Turun, Impor Energi Rp 240 T dari AS Batal Total

Trump juga memuji Prabowo sebagai sosok yang cerdas, kuat, dan sangat populer di Indonesia. Ia mengaku puas dengan hasil kesepakatan dagang tersebut yang dinilainya sangat menguntungkan Amerika Serikat.

"Saya berbicara dengan presiden mereka yang sangat hebat, sangat populer, sangat kuat, pintar, dan kami membuat kesepakatan," lanjutnya.

Parlemen Inggris Desak Pengakuan Palestina dan Boikot Produk Permukiman Ilegal

Kesepakatan ini, menurut Trump, merupakan bagian dari strategi perdagangan internasional AS untuk membuka akses pasar ke negara-negara besar yang sebelumnya sulit ditembus. Selain Indonesia, ia juga menyebut bahwa India tengah menjajaki kesepakatan serupa.

"Dan kalian harus mengerti, kami tidak memiliki akses ke negara-negara ini sebelumnya. Orang-orang kami tidak bisa masuk (bebas), dan sekarang kami mendapatkan akses karena apa yang kami lakukan dengan tarif," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title