UNCDF Pilih Banyumas! Ada Apa di Balik Hibah Rp2,4 Miliar Ini?
- pemkab banyumas
Viva, Banyumas - Kabupaten Banyumas berhasil menarik perhatian UNCDF (United Nations Capital Development Fund) sebagai penerima dana hibah internasional sebesar Rp2,4 miliar atau setara USD 150.000. Bantuan ini merupakan bagian dari inisiatif UNCDF dalam program Smart Green Asian Cities (SGAC) yang menargetkan wilayah-wilayah Asia dengan komitmen kuat terhadap pengelolaan lingkungan.
Terpilihnya Banyumas menandakan pengakuan atas upaya daerah dalam meningkatkan pengelolaan sampah dan energi terbarukan. Pemerintah Banyumas tidak menerima langsung dana hibah Rp2,4 miliar tersebut karena terbentur aturan nasional, sehingga penyaluran dilakukan melalui mitra pelaksana seperti PT BIJ dan Green Prosa.
Mekanisme ini dipilih oleh UNCDF agar implementasi program tetap sesuai regulasi dan tepat sasaran. Fokus penggunaan hibah ini adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi RDF (Refuse Derived Fuel), salah satu solusi alternatif energi berbasis sampah yang sedang dikembangkan di Banyumas.
Melalui kolaborasi antara UNCDF, Pemkab Banyumas, dan mitra lokal, sebagian dana hibah Rp2,4 miliar juga dialokasikan untuk pemberdayaan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Salah satu contohnya adalah KSM Brayan yang dipilih sebagai lokasi proyek percontohan pengelolaan sampah dari hulu.
Keterlibatan warga dalam memilah sampah sejak dari rumah mendapat perhatian khusus dari UNCDF, karena menjadi faktor penting dalam efisiensi dan keberlanjutan pengelolaan lingkungan di Banyumas.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyampaikan bahwa hibah tersebut tidak langsung diberikan ke pemerintah daerah karena terkendala regulasi nasional.