Dulu Jaya, Kini Tinggal Kenangan: Kisah Pilu Eks Patal Cilacap
- pexel @RAJESH KUMAR VERMA
Viva, Banyumas - PT Industri Sandang Nusantara (Eks Patal Cilacap) pernah menjadi simbol kejayaan industri tekstil Indonesia. Berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah, pabrik pemintalan dan pertenunan ini berdiri kokoh sejak 1961 dan menjadi salah satu kebanggaan nasional pada masanya.
Sejarah Eks Patal Cilacap dimulai ketika pemerintah mendirikan Komando Proyek Sandang (Koprosan) pada 1961 untuk membangun pabrik pemintalan dan pertenunan di berbagai daerah. Pada 1967, seluruh pabrik yang dibangun Koprosan dikelola oleh PN Industri Sandang.
Sepuluh tahun kemudian, pada 1977, statusnya berubah menjadi persero dan dibagi menjadi dua: PT Industri Sandang I (Persero) dan PT Industri Sandang II (Persero). Dilansir dari informasi yang diunggah di laman Instagram @cilacap_project, Pada 1983, pemerintah menyerahkan enam unit pabrik milik BUMD Jawa Tengah kepada Industri Sandang II.
Kemudian pada 1990, pabrik Patal Senayan dikembalikan kepada pemerintah demi pengembangan kawasan Gelora Bung Karno. Tahun 1999 menjadi momen penting ketika Industri Sandang I bergabung dengan Industri Sandang II, yang kemudian resmi menggunakan nama PT Industri Sandang Nusantara (Persero).
Pada masa kejayaannya, Patal Cilacap menjadi pusat pemintalan benang dan pertenunan terbesar di Jawa Tengah. Ribuan pekerja lokal menggantungkan hidupnya pada pabrik ini. Produknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan tekstil dalam negeri dan sebagian diekspor ke berbagai negara.
Namun, memasuki era globalisasi dan persaingan industri tekstil internasional, Eks Patal Cilacap mulai goyah. Tantangan teknologi, masuknya produk impor murah, serta masalah manajemen membuat perusahaan ini kesulitan bertahan.
Hingga pada Maret 2023, pemerintah secara resmi membubarkan PT Industri Sandang Nusantara. Kini, bangunan megah yang dulu menjadi denyut nadi ekonomi Cilacap itu telah rata dengan tanah. Tidak ada lagi deru mesin pemintal atau aktivitas pekerja yang dulu memenuhi kawasan ini.