Mengapa Jalanan Ramai Tiap 1 Mei? Ternyata Ini Makna Hari Buruh yang Sering Kamu Nggak Sadar!

Hari Buruh
Sumber :
  • Freepik

Viva, Banyumas – “Setiap 1 Mei, jalanan ramai. Tapi bukan karena konser atau festival—ini soal hak hidup yang layak.”

Ingat Ya! THR Keagamaan Lebaran Pekerja Tidak Boleh Berupa Sembako, Ternyata Ini Alasannya

Hari Buruh Internasional atau May Day bukan sekadar simbol demo atau libur nasional. Di baliknya ada sejarah panjang perjuangan kelas pekerja yang sering luput dibahas di ruang keluarga atau sekolah.

Di Indonesia, Hari Buruh mulai diperingati sejak masa kolonial, tapi sempat ‘dibekukan’ pada era Orde Baru karena dianggap berbau kiri dan berpotensi politis.

Siap-Siap! Presiden Prabowo Umumkan Pemberian THR Bagi Pekerja Termasuk Pengemudi Ojol

Baru pada tahun 2013, pemerintah Indonesia menjadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional. Namun, apa maknanya sebenarnya?

 Hari Buruh adalah momentum pengakuan terhadap kontribusi besar para pekerja dalam roda ekonomi. Nggak peduli dia buruh pabrik, sopir ojek online, tenaga pendidik, atau pekerja kantoran—semuanya punya hak yang sama: upah layak, jam kerja manusiawi, dan jaminan sosial.

Simak! Pekerja yang Berhak Mendapatkan THR Keagamaan di Hari Raya oleh Perusahaanya

Buat Gen Z dan keluarga muda, penting banget untuk melihat May Day bukan sekadar romantisasi perjuangan, tapi refleksi: Apakah tempat kita bekerja sudah adil?

Apakah kita tahu hak kita sebagai pekerja atau pemberi kerja? Karena ngomongin kerja bukan cuma soal gaji, tapi soal martabat.

Tantangan Pekerja dan Budaya Hustle

Di era sekarang, tantangan pekerja makin kompleks: kerja kontrak nggak pasti, gaji minim, sampai mengalami jenuh karena budaya hustle (budaya kerja keras yang menafikan kesehatan mental dan fisik demi pencapaian) yang dipuja-puja. 

Sisi negatif budaya hustle lainnya adalah merasa gagal jika tidak selalu sibuk.

Hari Buruh jadi waktu yang tepat buat semua pihak—pekerja, pengusaha, dan pemerintah—ngobrol serius soal keseimbangan kerja dan hidup.

Jadi, kalau tiap 1 Mei kamu lihat spanduk, orasi, atau berita demo, jangan buru-buru menghakimi. Di balik itu ada suara orang-orang yang sedang menuntut hak paling dasar: hidup layak.

Karena kalau pekerja tidak dihargai, roda ekonomi bisa berhenti. Dan kamu juga bakal kena dampaknya.