IHSG Rontok, Saham Perbankan Tertekan! Efek Domino dari Blokir Rekening PPATK
- pexel @energepic-com
Viva, Banyumas - Kebijakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang memblokir secara massal rekening bank nonaktif selama tiga bulan terakhir telah memicu gejolak besar di sektor keuangan nasional.
Pada 30 Juli 2025, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) tercatat melemah 0,89%, sementara saham-saham perbankan utama seperti BBCA (Bank Central Asia) dan BMRI (Bank Mandiri) mengalami tekanan jual asing signifikan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, net foreign sell pada hari itu mencapai Rp1,02 triliun, sebagian besar berasal dari sektor perbankan.
Sentimen negatif ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap stabilitas sistem keuangan, setelah ribuan rekening diblokir secara serentak tanpa peringatan. Langkah PPATK yang dinilai terlalu agresif menuai kritik dari pelaku pasar.
Investor asing menilai kebijakan ini tidak hanya mengganggu kepercayaan publik terhadap lembaga perbankan, tetapi juga membuka celah risiko sistemik yang lebih luas. Dilansir dari Viva, BBCA dan BMRI menjadi dua saham yang paling terdampak, dengan penurunan masing-masing lebih dari 2% dalam sehari.
Tekanan jual ini turut menyeret indeks sektoral keuangan ke zona merah, memperparah koreksi IHSG secara keseluruhan. Tak hanya pasar saham yang terpukul, masyarakat umum juga terkena dampaknya.
Banyak nasabah melaporkan bahwa rekening tabungan anak-anak dan dana darurat ikut diblokir, meskipun tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu.