Dulu Pamer 4 Istri, Kini Wali Kota Prabumulih Arlan Jadi Sorotan Soal Kepsek Dicopot Punya Harta Rp 17 Miliar

Wali Kota Arlan kembali disorot publik
Sumber :
  • instagram @cak.arlan_official

Wali Kota Prabumulih Arlan kembali jadi sorotan. Usai viral pamer 4 istri, kini namanya dikaitkan dengan isu pencopotan kepsek SMPN 1, meski ia tegas membantah hoaks itu

Hanya Punya 2 Mobil, Begini Rincian Harta Rp 600 Miliar Milik Nadiem Makarim

Viva, Banyumas - Nama Wali Kota Prabumulih, H Arlan, kembali menjadi perbincangan hangat publik. Setelah sebelumnya viral karena aksi memamerkan keempat istrinya saat kampanye di Kelurahan Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Sumatera Selatan, kini Arlan kembali jadi sorotan akibat kasus pencopotan kepala sekolah SMPN 1 Prabumulih.

Kasus ini bermula dari viralnya video perpisahan siswa dengan kepala sekolah, Roni Ardiansyah, yang disebut-sebut dicopot lantaran menegur seorang anak pejabat daerah agar tidak memarkirkan mobil di lapangan sekolah.

Wali Kota Pekalongan Ungkap Kerugian Aksi Anarkis Capai Rp100 Miliar Gedung Pemkot dan DPRD Dibakar

Isu pun berkembang liar di media sosial, menyebut anak pejabat tersebut adalah keluarga Wali Kota Prabumulih, Arlan. Meski demikian, Arlan dengan tegas membantah tudingan tersebut. Ia menyebut bahwa kabar pencopotan Roni akibat menegur anaknya adalah hoaks.

“Itu berita hoaks. Anak saya tidak membawa mobil ke sekolah. Justru anak saya selalu diantar. Kalau ini menjadi suatu kesalahan, saya meminta maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat Prabumulih,” ujar Arlan dalam konferensi pers, Selasa (16/9/2025) yang dikutip dari akun Instagram pribadinya.

Harta Fantastis Ahmad Sahroni Tembus Rp328 M, Disorot Usai Pernyataan Tolol Sedunia dan Tantangan Salsa Erwina

Tak hanya itu, Arlan juga menegaskan bahwa dirinya belum pernah memindahkan Roni dari jabatannya. Ia hanya memberikan teguran karena adanya masalah internal di sekolah yang sudah mencuat ke publik.

“Saya belum memindahkan, hanya menegur Pak Roni agar persoalan di sekolah tidak berulang,” tambahnya. Kasus ini sempat menyedot perhatian luas karena banyak masyarakat menilai bahwa tindakan kepala sekolah menegur siswa justru seharusnya mendapat dukungan, bukan sanksi.

Halaman Selanjutnya
img_title