Isu Surat Presiden Masuk DPR, Dugaan Kapolri Listyo Sigit Bakal Diganti Semakin Memanas

Isu pergantian Kapolri mencuat di DPR
Sumber :
  • instagram @divisihumaspolri

Isu pergantian Kapolri Listyo Sigit menguat setelah beredar kabar surpres Presiden Prabowo masuk ke DPR. Nasir Djamil sebut sudah waktunya ada regenerasi di Polri

Kapolri Diminta Evaluasi Jabatan Irjen Krishna Murti Usai Dugaan Perselingkuhan Dengan Polwan

Viva, Banyumas - Isu pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali mencuat setelah beredar kabar Presiden Prabowo Subianto mengirimkan surat presiden (surpres) ke DPR. Surpres tersebut disebut berkaitan dengan rotasi jabatan tertinggi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia. Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, menilai sudah saatnya ada regenerasi kepemimpinan di institusi Polri.

Menurutnya, Listyo Sigit telah memimpin sejak 27 Januari 2021 pada era Presiden Joko Widodo, dan kini hampir lima tahun menjabat. Masa jabatan tersebut dinilai cukup panjang untuk kemudian digantikan dengan figur baru.

Demo 179 Ojol: Ribuan Driver Kepung DPR dan Kemenhub Serentak Matikan Aplikasi, Ini 7 Tuntutan Mereka!

Nasir menjelaskan, rotasi di tingkat Kapolri adalah hal wajar dalam tubuh Polri. Regenerasi ini dianggap penting untuk menjaga dinamika organisasi sekaligus menghadirkan kepemimpinan segar. Ia menegaskan, jika benar Presiden Prabowo telah mengirimkan surpres, langkah itu selaras dengan kebutuhan penyegaran di lembaga kepolisian.

Meski begitu, Nasir mengaku tidak mengetahui apakah isu pergantian Kapolri berkaitan dengan faktor eksternal, seperti unjuk rasa yang belakangan sempat berujung ricuh.

Terkuak Gaji Kapolri Listyo Sigit, Bisa Capai Puluhan Juta per Bulan

Menurutnya, isu tersebut tidak bisa dilepaskan dari dinamika politik maupun keamanan nasional, namun alasan utama tetap pada aspek regenerasi.

“Kapolri Listyo sudah lebih dari empat tahun menjabat. Dari sisi waktu, sudah semestinya ada rotasi untuk memberikan kesempatan kepada generasi berikutnya di Polri,” ujarnya dalam pernyataan resmi dilansir dari tvonenews.

Sejak dilantik, Listyo Sigit dikenal sebagai Kapolri yang membawa jargon “Presisi” (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan).

Sejumlah kebijakan strategis telah ia jalankan, mulai dari transformasi pelayanan digital, penguatan sinergi penegakan hukum, hingga pengawasan internal Polri. Meski demikian, masa jabatan panjang juga menuntut adanya estafet kepemimpinan.

Kini, perhatian publik tertuju pada siapa sosok yang akan dipilih Presiden Prabowo sebagai pengganti. Beberapa nama jenderal bintang tiga beredar di bursa calon, namun belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah maupun DPR.

Isu pergantian Kapolri ini diprediksi menjadi salah satu momentum penting dalam konsolidasi awal pemerintahan Presiden Prabowo. Rotasi di tubuh Polri tidak hanya soal regenerasi, tetapi juga upaya menjaga stabilitas keamanan, penegakan hukum, dan sinergi dengan agenda nasional lima tahun ke depan.

Dengan menguatnya kabar tentang surpres yang masuk ke DPR, publik kini menanti kepastian politik. Apakah benar Kapolri Listyo Sigit akan digantikan, atau isu ini hanya sebatas wacana yang akan diuji kebenarannya dalam waktu dekat