Sudah 98 Persen Warga Jateng Terdaftar BPJS, Tantangannya Ada di Iuran Peserta

Cakupan BPJS Jateng capai 98 Persen, keaktifan masih rendah
Sumber :
  • Pemprov Jateng

“Prioritas kita adalah mereka yang membutuhkan. Jangan sampai ada masyarakat yang tidak memiliki akses layanan kesehatan paripurna melalui BPJS. Sosialisasi harus terus ditingkatkan,” ujar Luthfi.

Kenapa BPJS Kesehatan 20 Ribu Warga Temanggung Dicoret? Ini Biang Keroknya!

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemetaan data bersama BPJS. Hal ini penting agar tidak ada warga yang jauh dari layanan kesehatan.

Ia menjelaskan, peserta BPJS terbagi dua: Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan non-PBI. Untuk peserta PBI, keaktifannya relatif terjamin karena ditanggung pemerintah. Tantangan terbesar justru ada pada peserta non-PBI, terutama individu yang mampu secara finansial namun sering lalai membayar iuran secara rutin.

97 Penderes di Banyumas Dapat BPJS, Ada Santunan hingga Rp 235 Juta!

Dengan capaian 98,68% kepesertaan, Jawa Tengah hampir menyentuh target UHC penuh. Namun, peningkatan keaktifan peserta menjadi kunci agar sistem jaminan kesehatan nasional berjalan berkelanjutan.

Pemerintah daerah bersama BPJS berkomitmen memperkuat sosialisasi, kolaborasi dengan badan usaha, dan penegakan kepatuhan pembayaran iuran demi tercapainya target di akhir tahun 2025.

Efek Migrasi DTSEN: Ribuan Warga Banyumas dan Cilacap Kaget Kartu BPJS Nonaktif!