Viral! Netizen Malaysia Kritik Janji Motor Baru Puan Maharani untuk Keluarga Affan Kurniawan

Janji motor baru Puan Maharani untuk keluarga Affan disorot
Sumber :
  • instagram @ketua_dprri

Netizen Malaysia kritik janji motor baru dari Puan Maharani untuk ayah Affan. Publik menilai bantuan material tak sebanding dengan tuntutan keadilan atas tragedi Brimob

Tragedi Brimob Lindas Ojol: Bripka Rohmat Hanya Jalankan Perintah Pimpinan, Mohon Maaf pada Keluarga Affan Kurniawan

Viva, Banyumas - Janji Ketua DPR RI, Puan Maharani, untuk memberikan sepeda motor baru kepada ayah mendiang Affan Kurniawan menuai beragam reaksi. Affan, seorang pengemudi ojek online berusia 21 tahun, meninggal dunia usai terlindas kendaraan taktis Brimob dalam demonstrasi 28 Agustus 2025 di Jakarta Pusat.

Puan yang hadir melayat ke rumah duka Affan di Bogor pada Senin (1/9/2025) menyampaikan belasungkawa mendalam. Dalam kesempatan itu, ia berjanji akan memberikan sepeda motor baru agar sang ayah bisa melanjutkan pekerjaan sebagai driver ojol.

Brimob Lindas Ojol, Bripka Rohmat Bongkar Kronologi dan Sampaikan Permintaan Maaf kepada Orang Tua Affan

Motor lama milik Affan disebut rusak dan belum ditemukan pasca-tragedi. Alih-alih mendapat apresiasi, pernyataan Puan justru memantik kritik luas. Warganet menilai janji memberikan motor tidak sebanding dengan kehilangan nyawa seorang anak.

Kritik bahkan datang dari luar negeri. Salah satu netizen Malaysia menuliskan komentar pedas di media sosial X @inialalalannn: “Motor baru tidak akan menghidupkan kembali Affan. Wajar masyarakat Indonesia marah.” Ucapan ini viral dan dianggap mewakili kekecewaan publik yang menilai langkah Puan kurang sensitif terhadap esensi tragedi.

Tidak Dipecat! Bripka Rohmat Sopir Rantis Brimob Lindas Ojol Affan Kurniawan Hanya Dihukum Demosi 7 Tahun

Kasus Affan telah menjadi simbol perlawanan terhadap tindakan represif aparat dalam demonstrasi. Gelombang aksi lanjutan terjadi di sejumlah kota besar, diwarnai tuntutan agar pelaku dihukum tegas dan negara bertanggung jawab penuh.

Pengamat politik menilai respons Puan memperlihatkan dilema antara empati personal dan strategi politik.

Di satu sisi, janji motor baru bisa dilihat sebagai wujud kepedulian konkret. Namun, di sisi lain, publik lebih menanti kejelasan proses hukum, transparansi investigasi, dan perlindungan terhadap hak asasi warga.

Selain janji Puan, Pemprov DKI Jakarta juga menyatakan akan memberikan bantuan pendidikan hingga peluang pekerjaan bagi keluarga Affan. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi keluarga yang ditinggalkan.

Namun demikian, gelombang kritik terus berkembang di media sosial. Banyak warganet menilai bantuan material tidak akan cukup tanpa adanya keadilan yang ditegakkan. Tragedi Affan bukan sekadar kasus individu, melainkan cerminan keresahan publik terhadap penggunaan kekerasan oleh aparat.

Netizen, baik dari Indonesia maupun Malaysia, kompak menyoroti pentingnya pemerintah memberi jawaban jelas: siapa yang bertanggung jawab atas nyawa yang hilang. Kini, masyarakat menunggu langkah konkret pemerintah dan DPR.

Janji motor baru hanyalah awal dari tanggung jawab yang jauh lebih besar, yaitu memastikan keadilan dan mencegah tragedi serupa terulang kembali