Sebelum Meninggal, Iko Unnes Teriak: Jangan Pukuli Saya Lagi

Iko Unnes meninggal penuh misteri
Sumber :
  • Tiktok @hikal_see

Kematian Iko Juliant Junior, mahasiswa Unnes, menuai misteri. Sebelum meninggal, ia sempat mengigau, “Jangan pukuli saya lagi.” Publik desak kasus diusut tuntas

Jelang Maulid Nabi 2025, Buya Yahya Ingatkan Umat Islam Jangan Lupakan 2 Amalan Ini

Viva, Banyumas - Kasus meninggalnya Iko Juliant Junior (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), memicu tanda tanya besar di publik. Iko dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (31/8/2025) di RSUP Dr Kariadi, Semarang, setelah sebelumnya diantar anggota Brimob Polda Jawa Tengah dalam kondisi kritis.

Polisi menyebut Iko mengalami kecelakaan lalu lintas, namun sejumlah kejanggalan justru muncul dari keterangan saksi dan pihak keluarga. Menurut keterangan Naufal Sebastian, anggota Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum (IKA FH) Unnes, Iko masuk rumah sakit sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, kondisinya sudah sangat kritis.

Konferensi Pers KPK Ricuh, Tersangka Suap Tambang Rudy Ong Teriak Diperas Rp10 Miliar Oleh Anak Buah

Dokter yang menangani menyebut Iko mengalami pendarahan hebat dan kerusakan pada bagian limpa, sehingga operasi darurat harus dilakukan.

Dikutip dari tvonenews, Yang mengejutkan, setelah operasi Iko sempat mengigau hingga tiga kali. Dengan suara lemah, ia berulang kali mengucapkan, “Ampun Pak, tolong Pak, jangan pukuli saya lagi.” Ucapan tersebut menimbulkan dugaan kuat bahwa ada kemungkinan Iko mengalami tindak kekerasan sebelum akhirnya wafat.

Mendikdasmen Sentil Roblox di Sekolah: Blok Blok Itu Jangan Dimainkan!

Kejanggalan semakin bertambah ketika IKA FH Unnes hanya memperoleh foto jenazah Iko dengan luka robek di bibir bagian kepala. Pihak kepolisian sendiri menyatakan Iko bersama rekannya, Ilham, mengalami kecelakaan di Jalan Dr Cipto, Kota Semarang. Namun, keterangan itu belum sepenuhnya menenangkan publik.

Ilham, yang selamat, masih menjalani perawatan dan disebut mengalami trauma. Sehari sebelum meninggal, Iko diketahui pamit kepada ibunya untuk pergi ke kampus dengan mengenakan pakaian dinas harian dewan perwakilan mahasiswa, jas almamater, dan tas ransel biru.

Halaman Selanjutnya
img_title