Kericuhan Demo di Semarang: Warung Terbakar, Mobil Hangus, Layanan Publik Tetap Jalan
- instagram @iswaraminuddin
Kericuhan demo di Semarang mengakibatkan warung terbakar dan tiga mobil hangus. Meski fasilitas umum rusak, Pemkot memastikan layanan publik tetap berjalan normal
Viva, Banyumas - Kericuhan aksi demonstrasi di Kota Semarang pada 29–30 Agustus 2025 meninggalkan jejak kerusakan serius. Sejumlah fasilitas umum rusak, bahkan ada insiden pembakaran yang merugikan masyarakat.
Meski demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan bahwa pelayanan publik tetap berjalan normal tanpa hambatan. Berdasarkan informasi, massa yang terlibat aksi rusuh merusak berbagai fasilitas, termasuk membakar sebuah warung dan tiga unit mobil yang terparkir di halaman DPRD Jawa Tengah.
Kejadian ini memicu kekhawatiran warga akan potensi kerugian yang lebih besar, mengingat di daerah lain, seperti Pekalongan dan Tegal, massa juga membakar gedung fasilitas umum hingga kendaraan dinas. Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menegaskan bahwa meski kericuhan terjadi, aktivitas pemerintahan tetap berlangsung sesuai prosedur.
Ia memastikan tidak ada layanan yang terhenti, baik di tingkat kota, kecamatan, maupun kelurahan. Aparatur sipil negara (ASN) tetap bekerja secara langsung di kantor, meski sebagian memilih tidak membawa kendaraan pribadi karena faktor keamanan.
Kerusakan fasilitas umum akibat kericuhan masih dalam proses inventarisasi. Hingga kini, Pemkot Semarang belum mengumumkan total kerugian secara resmi.
Namun, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait langsung melakukan langkah perbaikan cepat di lapangan. Hal ini dilakukan agar fasilitas publik segera bisa digunakan kembali oleh masyarakat. Peristiwa ini juga menimbulkan sorotan terkait keamanan.