Wali Kota Pekalongan Ungkap Kerugian Aksi Anarkis Capai Rp100 Miliar Gedung Pemkot dan DPRD Dibakar

Wali Kota Pekalongan tinjau kerusakan gedung Pemkot
Sumber :
  • Pemkot Pekalongan

Kerusakan gedung Pemkot dan DPRD Pekalongan akibat aksi anarkis diperkirakan Rp100 miliar. ASN tetap masuk, gedung utama akan dirobohkan

Komnas HAM Ungkap Daftar 10 Korban Jiwa Demo 25 sampai 31 Agustus 2025, Aparat Diduga Terlibat

Viva, Banyumas - Sejumlah kerusakan parah terjadi di kompleks Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) dan DPRD Kota Pekalongan akibat aksi anarkis yang berlangsung Sabtu, 30 Agustus 2025.

Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid (Aaf), mengungkapkan nilai kerugian sementara diproyeksikan mencapai sekitar Rp100 miliar, mencakup bangunan dan berbagai fasilitas yang terdampak.

Terungkap! Profesor RAP Dalang Tutorial Molotov di Balik Demo Anarkis 25 Agustus 2025

“Perkiraan kami sekitar Rp100 miliar, bisa kurang atau lebih. Ini berdasarkan laporan dari masing-masing dinas dan bagian yang terdampak,” ujar Wali Kota Aaf, didampingi Wakil Wali Kota Balgis Diab dan Sekda Nur Priyantomo usai rapat internal bersama OPD terkait di Kantor BPKAD Kota Pekalongan, Senin (1/9/2025) yang dikutip dari Pemkot Pekalongan.

Mengenai langkah pemulihan, Wali Kota menegaskan gedung utama yang terbakar tidak layak digunakan dan harus dirobohkan.

Demo Cilacap Ricuh: Kerugian Ditaksir Rp 6,5 Miliar, Mayoritas Pelaku Masih Pelajar Terprovokasi Media Sosial dan Mabuk

Tim teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) bersama instansi terkait telah menilai kondisi bangunan sangat parah.

Rencana pembangunan gedung baru masih dibahas, termasuk kemungkinan apakah Sekretaris Dewan (Setwan) menempati lokasi terpisah atau tetap satu kompleks dengan Pemkot.

“Gedung yang terbakar sudah tidak layak dan sangat berbahaya. Tim DPUPR sudah menilai, sedangkan tim forensik kepolisian fokus pada penyebab kebakaran,” jelas Aaf.

Meskipun kejadian ini memprihatinkan, Wali Kota Aaf meminta masyarakat tidak saling menyalahkan dan tetap menjaga kondusivitas kota. Indikasi awal menunjukkan sebagian peserta aksi bukan warga asli Pekalongan.

“Jangan mencari kambing hitam. Fokus kita menjaga keamanan Kota Pekalongan,” tegasnya. Terkait Aparatur Sipil Negara (ASN), Wali Kota memastikan tidak ada kebijakan Work From Home (WFH). Seluruh pegawai tetap masuk kantor meski beberapa ruangan terdampak.

ASN sementara diarahkan membantu membersihkan sisa kerusakan, memasang kaca baru, dan menata perabot yang masih bisa digunakan.

Barang-barang yang dijarah, seperti komputer, monitor, dan TV, menjadi prioritas penggantian. Wali Kota Aaf menegaskan pelayanan publik akan tetap berjalan meski fasilitas rusak, dan pihaknya berkomitmen segera melakukan pemulihan untuk memastikan aktivitas pemerintahan kembali normal