Polresta dan Dindik Banyumas Lakukan Pembinaan Pelajar yang Terlibat Unjuk Rasa
- ANTARA/Sumarwoto
"Apabila ada siswa yang tidak masuk, wali kelas harus segera mengonfirmasi mengapa mereka tidak masuk," katanya.
Sebagai langkah antisipasi, kegiatan belajar mengajar di Banyumas untuk sementara tidak berlangsung hingga sore.
Jam pelajaran diatur agar siswa bisa pulang lebih awal, dengan imbauan kepada orang tua agar menjemput anak tepat waktu. Selain itu, seluruh kegiatan ekstrakurikuler sementara dihentikan.
Joko menegaskan kebijakan ini diambil demi menjaga keamanan serta mencegah pelajar terlibat dalam kegiatan di luar sekolah yang berpotensi menimbulkan kerawanan.
Terkait dengan sejumlah pelajar yang sebelumnya terlibat dalam unjuk rasa, Dindik Banyumas bekerja sama dengan guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah untuk melakukan pendekatan persuasif.
"Tentu kita lakukan pembinaan persuasif, karena bagaimanapun juga mereka masih anak-anak, pengetahuan mereka masih terbatas, sehingga mudah terpengaruh ajakan teman. Kita nanti lakukan pendekatan-pendekatan kepada siswa melalui guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah masing-masing," ujar Joko.
Selain pihak sekolah, Polresta Banyumas juga memberikan pendampingan. Sebanyak 40 pelajar SMP dan SMK yang diamankan karena diduga ikut aksi unjuk rasa telah dipulangkan setelah mendapatkan bimbingan konseling di Aula Rekonfu Polresta Banyumas dengan melibatkan orang tua dan pihak terkait.