Benarkah Ada Kosan Rp 3 Juta per Hari di Jakarta Usai Pernyataan Wakil DPR RI Soal Tunjangan, Ini Faktanya

Viva, Banyumas - Kosan sudah lama menjadi pilihan utama para perantau yang bekerja di Jakarta. Dari yang sederhana hingga mewah dengan fasilitas lengkap, harganya sangat bervariasi tergantung lokasi dan kenyamanan.

Namun, publik belakangan dibuat heboh oleh pernyataan seorang anggota DPR RI yang menyebut tunjangan hunian Rp 50 juta digunakan untuk membayar kosan Rp 3 juta per hari selama 26 hari kerja, atau total Rp 76 juta per bulan. Pernyataan itu pun memunculkan pertanyaan besar: benarkah ada kosan seharga Rp 3 juta per hari di Jakarta?

Penelusuran Situs Kosan Populer

Untuk menjawab rasa penasaran publik, dilakukan penelusuran di berbagai situs penyedia informasi hunian seperti mamikos.com, 99.co, rukita.co, cove.id, hingga lamudi.co.id. Hasilnya, tidak ditemukan kosan dengan harga fantastis Rp 3 juta per hari.

Yang ada hanyalah kosan mewah dengan kisaran harga Rp 9 juta hingga Rp 20 juta per bulan. Di kawasan Tanah Abang, misalnya, terdapat kosan dengan harga Rp 15 juta per bulan. Dengan fasilitas kamar luas, AC, televisi, kulkas, hingga kamar mandi dalam, jika dihitung per hari biaya sewanya hanya sekitar Rp 500 ribu.

Sementara itu, kosan di Menteng bahkan mencapai Rp 20 juta per bulan. Lokasinya strategis dan full furnished, namun jika dibagi rata, per harinya hanya sekitar Rp 670 ribu, jauh di bawah Rp 3 juta.

Kosan Mewah di Jakarta Selatan

Di Mampang Prapatan, sebuah kosan elegan bertarif Rp 9 juta per bulan dengan fasilitas internet, laundry, dan cleaning service. Harga per harinya sekitar Rp 300 ribu. Ada pula kosan bergaya klasik modern di Cipete Utara seharga Rp 10 juta per bulan dengan fasilitas setara apartemen, seperti gym, kolam renang, dan keamanan 24 jam.

Jika dihitung per hari, tarifnya hanya Rp 334 ribu. Bahkan untuk paviliun di kawasan Cipete dengan harga Rp 11 juta per bulan, per harinya sekitar Rp 370 ribu, masih jauh dari angka Rp 3 juta.

Klarifikasi Anggota DPR

Ramainya pemberitaan membuat anggota DPR yang sebelumnya menyampaikan pernyataan itu akhirnya meralat. Ia menjelaskan bahwa maksud sebenarnya adalah kosan di sekitar Senayan dengan harga Rp 3 juta per bulan, bukan per hari.

Dengan tunjangan hunian Rp 50 juta, wajar jika banyak anggota DPR lebih memilih menyewa rumah atau hunian eksklusif ketimbang kosan