Heboh! 5 Daerah Ini Alami Lonjakan PBB Fantastis hingga 1200 Persen
- Pexel @Nataliya Vaitkevich
Viva, Banyumas - Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di sejumlah daerah pada 2025 memicu gejolak besar di tengah masyarakat. Warga menilai tarif baru yang melonjak drastis hingga ribuan persen sangat memberatkan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Fenomena ini pun menimbulkan protes besar-besaran, dari Jawa Timur hingga Sulawesi Selatan.
Berikut 5 daerah di Indonesia yang alami kelonjakan pajak PBB bahkan sampai 1200 persen yang bikin heboh dikutip dari laman Viva.
1. Kabupaten Jombang, Jawa Timur
Jombang menjadi sorotan nasional setelah warga mengeluhkan kenaikan PBB yang mencapai 1.202 persen. Sejumlah warga bahkan melakukan aksi simbolis dengan membayar pajak menggunakan uang koin pecahan Rp200 hingga Rp1.000.
Tagihan yang sebelumnya hanya Rp400 ribu melonjak hingga Rp3,5 juta. Pihak Bapenda Jombang berdalih bahwa kenaikan ini disebabkan pembaruan data Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) setelah 14 tahun tidak diperbarui.
2. Kota Cirebon, Jawa Barat
Kenaikan PBB di Cirebon mencapai hampir 1.000 persen untuk sebagian warga. Aksi protes pun digelar Paguyuban Pelangi Cirebon pada 12 Agustus 2025. Mereka menuntut pencabutan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 yang dianggap memberatkan.
Meski Wali Kota Cirebon menegaskan bahwa kenaikan tidak berlaku untuk semua objek pajak, keresahan warga tetap meluas.
3. Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Di Kabupaten Semarang, lonjakan PBB mencapai 441 persen pada sejumlah properti. Warga yang tinggal di kawasan strategis merasakan beban paling berat. Kepala Badan Keuangan Daerah menyebut penyesuaian tarif dilakukan berdasarkan transaksi riil di lapangan. Namun, kurangnya sosialisasi membuat masyarakat merasa terkejut dengan tagihan yang melonjak tajam.
4. Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
Bone juga diguncang protes keras setelah kabar kenaikan PBB mencapai 300 persen mencuat. Mahasiswa HMI bahkan turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi.
Meski Bapenda Bone membantah angka tersebut dan menyebut kenaikan hanya 65 persen, gelombang penolakan tak terbendung. Warga menilai kebijakan itu tetap menambah beban di tengah biaya hidup yang tinggi.
5. Kabupaten Pati, Jawa Tengah
Kasus di Pati menjadi salah satu yang paling menyita perhatian. Kebijakan Bupati Sudewo menaikkan PBB-P2 sebesar 250 persen memicu aksi demonstrasi besar dengan puluhan ribu massa. Bahkan, aksi sempat memanas hingga polisi menggunakan water cannon dan gas air mata untuk membubarkan massa. Meski kebijakan sudah dicabut, warga tetap mendesak agar Bupati mundur dari jabatannya