Pria 73 Tahun Nikahi Gadis 27 Tahun di Bengkulu, Kisahnya Mengejutkan
- Tiktok @kojiro.shinawa
Viva, Banyumas - Warga Desa Padang Tambak, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, dihebohkan dengan pernikahan tak biasa yang berlangsung pada 3 Agustus 2025. Seorang pria berusia 73 tahun, Sai’un, resmi mempersunting Bunga Fitri, perempuan berusia 27 tahun.
Selisih usia mereka yang mencapai 46 tahun membuat kisah ini viral dan menjadi bahan perbincangan hangat. Sai’un, seorang petani yang memiliki kebun kopi dan sawit, dikenal sebagai sosok yang mandiri.
Ia tinggal di rumah miliknya sendiri dan sudah memiliki tiga anak dari pernikahan sebelumnya, yang seluruhnya telah menikah. Meski sudah berusia senja, Sai’un mengaku masih memiliki semangat untuk membina rumah tangga baru.
Pertemuan antara Sai’un dan Bunga berlangsung singkat namun penuh kesan.
“Pertama ke rumah dia, kita langsung dapat perasaan. Dua minggu kemudian langsung yakin dia jodoh Datuk,” ujar Sai’un dengan senyum bahagia dikutip dari akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall.
Bunga Fitri pun menerima lamaran Sai’un dengan hati lapang. Meski banyak yang menyoroti perbedaan usia yang sangat jauh, keduanya tetap teguh melangkah ke pelaminan. Mereka berencana menetap di Desa Jambu, Bengkulu Tengah, setelah menikah.
Kisah cinta ini juga mendapat dukungan penuh dari keluarga. Rosmala Dewi, ibu mempelai wanita, menegaskan bahwa keputusan ini diambil tanpa paksaan atau tekanan.
“Aku suka, aku senang, aku rela dan ikhlas,” ujarnya. Ia menepis anggapan bahwa pernikahan ini terjadi karena alasan ekonomi atau hutang.
“Tidak ada karena hutang, tidak ada karena dipaksa. Demi Allah, aku rela,” tegasnya. Menurut Rosmala Dewi, yang terpenting adalah kebahagiaan anaknya. Selama keduanya saling menerima, mencintai, dan menjaga satu sama lain, keluarga pun ikut berbahagia.
“Yang penting sama-sama senang, tidak ada yang dikecewakan,” tuturnya. Fenomena pernikahan beda usia memang kerap memicu perdebatan publik.
Sebagian orang menganggap cinta tak mengenal usia, sementara yang lain memandang perlu ada pertimbangan kematangan dalam hubungan. Namun, bagi Sai’un dan Bunga, yang terpenting adalah ketulusan dan komitmen dalam membina rumah tangga.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa cinta dapat hadir dalam berbagai bentuk dan usia. Meskipun selisih usia mereka terbilang ekstrem, Sai’un dan Bunga membuktikan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada saling pengertian, dukungan, dan rasa percaya.
Dengan restu keluarga, pasangan beda usia ini siap memulai babak baru kehidupan mereka di Bengkulu Tengah