Pencarian Korban Laka Air di Purbalingga Hari Ke 2 Masih Nihil, 3 Pekerja Proyek Masih Hilang
- instagram @bpbdpurbalingga
Viva, Banyumas - Operasi SAR gabungan untuk mencari tiga korban kecelakaan air (laka air) di Purbalingga memasuki hari kedua, namun hasilnya masih nihil. Pencarian yang dilakukan sejak pagi hingga sore hari terkendala cuaca buruk dan arus sungai yang deras.
Berdasarkan laporan Basarnas, Senin pagi (3/8/2025), tim SAR gabungan mengawali pencarian dengan apel persiapan pada pukul 08.00 WIB. Setelah itu, sekitar pukul 08.30 WIB, penyisiran dimulai menyusuri aliran sungai hingga wilayah Desa Bokol.
Namun, hingga sore hari tidak ada tanda-tanda keberadaan korban. Pukul 17.15 WIB, operasi pencarian terpaksa dihentikan. Hujan deras yang mengguyur wilayah pencarian membuat debit air meningkat drastis, disertai arus yang sangat deras sehingga membahayakan keselamatan tim.
Tiga korban yang masih dalam pencarian adalah Sarwoyo dan Muhyadi, keduanya warga Penaruban, Purbalingga, serta Tedi Setiawan, seorang surveyor asal Majenang, Cilacap. Mereka dilaporkan hilang setelah terlibat dalam insiden laka air yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
Kepala Basarnas Cilacap menjelaskan bahwa operasi SAR gabungan melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan warga setempat. Metode pencarian dilakukan dengan penyisiran sungai, pengamatan visual, serta penggunaan peralatan khusus seperti perahu karet dan alat deteksi bawah air.
Meskipun cuaca buruk menjadi tantangan besar, tim SAR tetap berkomitmen melanjutkan pencarian. Operasi akan kembali dilakukan pada Selasa (4/8/2025) mulai pukul 08.00 WIB. Rencana pencarian mencakup perluasan area penyisiran dan penambahan jumlah personel agar peluang menemukan korban semakin besar.
Masyarakat sekitar diimbau untuk melaporkan segera jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban atau barang milik korban di sekitar aliran sungai. Koordinasi terus dilakukan antara tim SAR gabungan dan pihak keluarga untuk memastikan pencarian berjalan efektif.