Kematian Arya Daru Terjawab: Email Bunuh Diri Sejak 2021 dan Kamar Terkunci
- Tiktok @myeeve
Viva, Banyumas - Setelah menjadi misteri selama beberapa minggu, polisi akhirnya mengungkap fakta mengejutkan di balik kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP).
Arya ditemukan tewas pada 8 Juli 2025 di kamar kosnya dalam kondisi mengenaskan: kepala terbungkus plastik dan wajah dililit lakban. Kasus ini sempat menimbulkan tanda tanya besar, mengingat kondisi tubuh korban yang tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan.
Selain itu, kamar korban terkunci dari dalam dengan tiga lapis pengaman, serta tidak ditemukan sidik jari orang lain selain milik Arya Daru. Namun, jawaban atas misteri ini mulai terkuak setelah polisi melakukan penelusuran digital forensik. Ponsel pribadi Arya yang aktif hingga tahun 2022 diperiksa secara mendalam.
Dari hasil analisis, ditemukan bukti pengiriman e-mail ke sebuah badan amal internasional yang memberikan layanan dukungan emosional, termasuk bagi mereka yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
E-mail tersebut dikirim oleh Arya menggunakan alamat pribadi, yakni daru_c@yahoo.com. Dalam isi e-mail yang dikirim pada tahun 2021 itu, Arya secara eksplisit mengungkapkan tekanan emosional yang dirasakannya dan keinginan untuk mengakhiri hidupnya.
Bahkan, pada 5 Oktober 2021, ia mengirim sembilan segmen e-mail berisi isi hati yang menunjukkan niatan bunuh diri semakin kuat.
“Isi e-mail tersebut menandakan adanya perasaan putus asa, tekanan mental, serta keinginan mengakhiri hidup,” kata tim digital forensik Polda Metro Jaya saat konferensi pers, Selasa (29/7/2025) dilansir dari laman Instagram Polda Metro Jaya. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap barang bukti, keterangan saksi, dan rekam digital, polisi menyimpulkan tidak ada unsur pidana dalam kematian Arya Daru.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra menyatakan, penyelidikan tak menemukan bukti keterlibatan pihak lain. Arya dipastikan meninggal karena mati lemas akibat aksinya sendiri.
Bukti fisik seperti lakban dan plastik, serta kondisi kamar yang terkunci rapat dari dalam, semakin memperkuat kesimpulan ini. Kasus ini menyoroti pentingnya dukungan terhadap kesehatan mental, terutama bagi individu yang menghadapi tekanan berat dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan.
Arya Daru, seorang diplomat yang dikenal berdedikasi, ternyata menyimpan beban emosional yang tak terlihat dari luar. Dengan pengungkapan ini, polisi menutup kasus kematian Arya Daru sebagai tindakan bunuh diri tanpa keterlibatan pihak ketiga