Waspada! Kemarau Melanda Cilacap, Desa Bojong Kirim Sinyal Darurat

Ilustrasi Warga Cilacap mulai kesulitan air saat musim kemarau tiba
Sumber :
  • pexel @jamesfrid

Viva, Banyumas - Memasuki musim kemarau tahun 2025, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai merasakan dampaknya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap mengonfirmasi bahwa beberapa desa sudah menunjukkan tanda-tanda krisis air bersih. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan, menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima permintaan resmi dari Pemerintah Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten.

Rekomendasi Soto Legendaris di Cilacap dengan Kuah Segar, Eksis Selama Hampir 2 Dekade

Permintaan tersebut terkait penyaluran bantuan air bersih karena sumber air warga mulai mengering.

"Surat permohonan sudah kami terima pekan lalu. Desa Bojong menjadi yang pertama mengirimkan sinyal darurat musim kemarau," ujar Budi di Cilacap yang dilansir dari Antara.

Terbongkar! Ini Alasan Koperasi Cilacap Tak Kunjung Meningkatkan Pendapatan Domestik Regional Bruto

Selain Desa Bojong, wilayah lain seperti Desa Karangkemiri di Kecamatan Jeruklegi juga mulai terdampak.

Namun, desa tersebut belum mengajukan permintaan bantuan secara resmi. Pihak BPBD akan melakukan survei lapangan untuk memastikan kondisi terkini dan menentukan titik distribusi bantuan air bersih yang tepat.

Meriah! Cilacap Gelar 8 Lomba Unik Sambut HUT RI ke 80, Ada Gobak Sodor dan Bakiak

Menariknya, meskipun musim kemarau telah resmi dimulai, hujan ringan hingga sedang masih turun di beberapa wilayah Cilacap. Hal ini membuat rencana distribusi air bersih masih menunggu perkembangan cuaca lebih lanjut.

Budi menjelaskan Beberapa hari terakhir hujan masih terjadi di kawasan pesisir seperti Kroya, Cilacap Kota, Jeruklegi, Maos, Kampung Laut, dan Sidareja. Kondisi tersebut turut diamini oleh BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap.

Halaman Selanjutnya
img_title