BPBD Banyumas Ingatkan Warga: Jangan Dekati Kawah Gunung Slamet Dengan Intensitas Gempa Vulkanik Masih Terjadi
- pexel @aronvisual
Viva, Banyumas - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengingatkan masyarakat untuk tidak mendekati kawah Gunung Slamet. Imbauan ini disampaikan menyusul adanya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Pelaksana Harian Kepala BPBD Banyumas, Barkah, menjelaskan bahwa berdasarkan data terbaru dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas kegempaan di Gunung Slamet menunjukkan peningkatan signifikan.
“Pada Sabtu (26/7), terpantau masing-masing satu kali gempa vulkanik dangkal dan dalam. Kemudian pada Minggu (27/7), terjadi empat kali gempa vulkanik dalam,” ujar Barkah saat ditemui di Purwokerto dilansir dari Antara.
Meskipun aktivitas vulkanik meningkat, Gunung Slamet hingga kini masih berstatus Waspada (Level II). Status ini telah berlaku sejak 19 Oktober 2023 akibat peningkatan aktivitas baik secara visual, kegempaan, maupun parameter lain seperti suhu mata air panas di sekitar lereng gunung.
PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak. Zona ini dianggap sebagai daerah rawan bahaya yang bisa terdampak langsung jika terjadi letusan kecil atau hembusan material vulkanik.
BPBD Banyumas juga terus berkoordinasi dengan pihak Pos PGA Slamet untuk memantau perkembangan terbaru gunung yang berada di perbatasan lima kabupaten, yakni Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes.
“Kami meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh kabar-kabar yang belum jelas sumbernya. Jangan terprovokasi oleh hoaks di media sosial,” tegas Barkah.