Serbu Ikan 2 Ton! Tradisi Memet di Embung Gemblegan Kembali Digelar di Klaten 20 Juli 2025

Viva, Banyumas - Tradisi tahunan yang ditunggu-tunggu warga kembali hadir! Tradisi memet ikan akan kembali digelar di Embung Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, pada Minggu, 20 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi agenda budaya yang dinanti karena menghadirkan momen seru warga berebut ikan di dalam embung.

Tradisi memet ikan merupakan agenda rutin yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Gemblegan sebagai bagian dari pelestarian budaya sekaligus edukasi ketahanan pangan. Pada acara tahun ini, lebih dari 2 ton ikan telah ditebar sejak tiga bulan lalu untuk diperebutkan warga.

Jenis ikan yang ditebar antara lain bawal, nila, dan lele, dengan total bobot mencapai 2.055 kg. Panitia telah melakukan penimbangan resmi pada Rabu (9/7/2025), yang disaksikan oleh aparatur desa, camat Kalikotes, dan perwakilan masyarakat.

Dikutip dari akun Instagram @klaten_24jam, Camat Kalikotes Kliwon Yoso mengatakan Selain sebagai ajang hiburan rakyat, tradisi ini sekaligus menjadi kampanye konsumsi ikan untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan ketahanan pangan nasional. Tradisi akan dimulai pukul 07.00 WIB, diawali dengan acara pembukaan dan sambutan para tokoh.

Menariknya, warga yang berhasil menangkap ikan berpita akan mendapatkan hadiah khusus dari panitia. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum, sehingga masyarakat dari luar desa pun dipersilakan ikut serta.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana hiburan rakyat, tapi juga memperkuat nilai gotong royong dan mempererat hubungan sosial antarwarga. Kliwon menambahkan bahwa Bupati dan Wakil Bupati Klaten dijadwalkan hadir, menandai dukungan penuh pemerintah daerah terhadap pelestarian tradisi lokal.

Tak hanya itu, usai memet ikan, masyarakat akan disuguhi peresmian Tugu Ikan Kalikotes yang berlokasi tak jauh dari kantor kecamatan. Kliwon menambahkan Tugu ikan ini menjadi titik nol Kecamatan Kalikotes dan simbol identitas daerah.

Halaman Selanjutnya

Pembangunannya diinisiasi oleh Prof Suratman. Tradisi memet ikan yang sudah digelar untuk ketujuh kalinya ini diharapkan mampu menjadi ikon wisata budaya tahunan di Klaten.