Layang Layang Bikin Pesawat Putar Balik, Penumpang Jadi Korban Delay Massal di Bandara Soekarno Hatta!
- pexel @Quang Nguyen Vinh
Viva, Banyumas - Insiden tak terduga terjadi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) pada Minggu sore yang membuat ribuan penumpang harus rela menunggu lebih lama. Penyebabnya bukan cuaca ekstrem atau kerusakan teknis pesawat, melainkan layang-layang yang terbang di area jalur pendaratan.
Fenomena ini memicu tiga pesawat melakukan go-around alias putar balik sebelum akhirnya mendarat dengan selamat. Informasi perihal pesawat putar balik dan menyebabkan delay massal gegara layangan ini pertama kali diungkapkan oleh Gerry Soejatman dalam akun X (dulu twitter), seorang pengamat penerbangan yang aktif memantau lalu lintas udara.
Melalui unggahan di media sosial, Gerry menegaskan bahwa keberadaan layang-layang di sekitar area operasional bandara bukan hanya melanggar aturan keselamatan, tetapi juga berdampak signifikan pada jadwal penerbangan.
Data dari situs pelacakan penerbangan memperlihatkan pesawat yang sudah mendekati landasan terpaksa naik kembali ke ketinggian aman setelah pilot menerima peringatan potensi bahaya.
Dalam dunia penerbangan, langkah go-around dilakukan demi memastikan keselamatan seluruh penumpang, meskipun konsekuensinya adalah penundaan jadwal yang merembet ke banyak rute lain. PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara pun angkat bicara.
Mereka menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjad di akun X nya. Melalui pernyataan resmi, pihak bandara mengakui bahwa layang-layang yang diterbangkan warga sekitar menjadi faktor utama terjadinya keterlambatan.
Mereka juga memastikan sudah melakukan langkah penertiban bersama aparat setempat agar kejadian serupa tak terulang. Tak sedikit netizen yang mengomentari peristiwa unik ini.
Ada yang mengecam aksi tak bertanggung jawab menerbangkan layangan di dekat bandara, namun ada pula yang menyayangkan minimnya pengawasan di area sekitar landasan.
Beberapa penumpang yang mengalami delay hingga lebih dari dua jam mengungkapkan kekecewaan karena agenda mereka terganggu total. Dari sisi keselamatan penerbangan, benda-benda seperti layang-layang memang tergolong ancaman serius.
Benang layang-layang dapat tersangkut di mesin pesawat atau menabrak kaca kokpit, yang berpotensi menimbulkan risiko fatal. Oleh sebab itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengimbau masyarakat agar tidak bermain layang-layang di radius lima kilometer dari bandara demi keselamatan bersama.
Insiden ini menjadi pengingat penting bahwa keselamatan penerbangan bukan hanya tanggung jawab maskapai, tetapi juga masyarakat sekitar.
Semoga langkah pengawasan yang lebih ketat bisa segera diterapkan, sehingga penerbangan di Soekarno-Hatta kembali berjalan lancar tanpa gangguan yang seharusnya bisa dicegah