Tidak Ada Lagi Tanda Kehidupan, Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dilanjutkan dengan Alat Berat

Evakuasi korban Ponpes Sidoarjo pakai alat berat
Sumber :
  • Tiktok @kantosar_surabaya

BNPB lanjutkan evakuasi korban runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo dengan alat berat setelah tidak ditemukan tanda kehidupan, demi percepatan pencarian korban

Polisi Tangkap Pegawai BUMN di Batang Diduga Lecehkan 6 Anak Dibawah Umur

Viva, Banyumas - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memutuskan melanjutkan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ke tahap evakuasi korban meninggal dunia.

Keputusan ini diambil setelah tim SAR gabungan tidak lagi menemukan tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan bangunan empat lantai tersebut. Kepala BNPB, Suharyanto, mengatakan langkah ini dilakukan setelah melalui pertimbangan matang dan komunikasi dengan keluarga korban.

Modus Bejat HW Terungkap, Gadis 12 Tahun Jadi Korban Pelecehan di Apartemen Kalibata

“Sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tim SAR gabungan memutuskan untuk masuk ke tahap selanjutnya, yaitu mengevakuasi korban yang meninggal menggunakan alat berat,” ujarnya, Kamis (2/10/2025) dikutip dari tvonenews.

Ia menambahkan, pihak keluarga korban sudah menyetujui kelanjutan operasi dengan metode alat berat dan telah menandatangani berita acara resmi.

Asrama Ponpes Zaid Bin Tsabit Terbakar di Temanggung, Konsleting Listrik Diduga Jadi Pemicu

“Keluarga korban sudah sepakat dan meminta kami melanjutkan operasi SAR menggunakan alat berat. Mereka memahami risiko yang ada,” jelasnya.

Sebelumnya, proses evakuasi korban dilakukan sepenuhnya secara manual untuk menjaga keselamatan korban yang masih mungkin selamat serta tim penyelamat. Namun, karena kondisi bangunan yang tidak stabil, metode manual kini dinilai tidak efektif untuk melanjutkan pencarian. Data BNPB mencatat hingga Kamis sore, total 108 korban berhasil dievakuasi.

Halaman Selanjutnya
img_title