Setahun Beroperasi Diam Diam, Pabrik Genteng Ini Bikin Warga Purworejo Kalang Kabut
- pexel @Blaz Erzetic
Viva, Banyumas - Keberadaan pabrik genteng di Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, Sragen, membuat warga Purworejo merasa kalang kabut. Selama setahun terakhir, pabrik tersebut beroperasi tanpa izin resmi dan cenderung tertutup dari pengawasan publik.
Aktivitas produksi yang terus berjalan diam-diam ini mulai memunculkan berbagai dampak negatif yang mengganggu kenyamanan warga sekitar. Seiring berjalannya waktu, pabrik genteng itu menyebabkan pencemaran udara dan air di lingkungan sekitar, membuat warga Purworejo semakin kalang kabut.
Bau asap dari proses pembakaran dan limbah cair yang mencemari saluran air menjadi sumber keluhan utama. Kondisi ini bahkan telah berdampak pada kesehatan masyarakat dan mengganggu aktivitas pertanian warga yang menjadi mata pencaharian utama.
Warga Purworejo kini menuntut kejelasan dan tindakan tegas terhadap operasional pabrik genteng tersebut.
Mereka merasa ditelantarkan karena hingga kini belum ada penindakan dari pihak berwenang.
Situasi yang tidak menentu ini terus membuat warga kalang kabut, apalagi jika dibiarkan, dampaknya bisa lebih luas dan merugikan secara jangka panjang, baik bagi lingkungan maupun kesehatan masyarakat.
Menurut warga sekitar, setiap hari debu merah dari aktivitas produksi beterbangan hingga masuk ke rumah-rumah.
Parahnya lagi, air dari sumur warga berubah warna menjadi merah kecoklatan, diduga terkontaminasi limbah dari proses produksi genteng.
Situasi ini diperparah saat musim kemarau, di mana angin kencang membawa debu halus hingga ke area permukiman dan sawah warga.
Tak hanya mengganggu kenyamanan, polusi ini juga mengancam produktivitas pertanian.
Beberapa petani melaporkan bahwa tanaman mereka mulai menunjukkan gejala tidak sehat, diduga akibat penggunaan air tercemar untuk irigasi.
Selain itu, aktivitas rumah produksi genteng pasir tersebut diduga tidak memiliki dokumen izin lingkungan resmi dari pihak terkait.
Pemerintah desa dan warga telah melayangkan laporan ke dinas lingkungan hidup Kabupaten Sragen, namun hingga kini belum ada tindakan tegas yang dilakukan.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan, meninjau ulang izin operasional pabrik dan memberikan solusi konkret agar dampak lingkungan tidak semakin parah.
Kasus rumah produksi genteng pasir di Sragen ini menjadi sorotan karena menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap industri kecil yang berpotensi mencemari lingkungan.
Dengan situasi yang semakin mendesak, warga Desa Purworejo mendesak pemerintah untuk menutup sementara aktivitas produksi sampai ada kejelasan hukum dan solusi lingkungan yang berkelanjutan