Janji Keberkahan Rahim, Pimpinan Ponpes Diduga Lecehkan 22 Santriwati, Korban Tersadar Setelah Nonton Bidaah
- Dok. tvOneNews
VIVA, Banyumas – Serial Malaysia berjudul Bidaah menjadi sorotan karena keberaniannya mengangkat isu penyimpangan keagamaan.
Film ini bukan hanya menggugah kesadaran, tetapi juga menjadi pemantik keberanian bagi para korban kasus pelecehan untuk bersuara.
Salah satu dampaknya kini nyata terjadi di Indonesia, ketika 22 santriwati di Lombok berani mengungkap kasus pelecehan seksual yang mereka alami dari seorang pimpinan ponpes.
Dunia pendidikan kembali tercoreng. Seorang pimpinan ponpes di Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), berinisial AF, dilaporkan ke Polresta Mataram atas dugaan tindakan pencabulan dan persetubuhan terhadap puluhan santriwati.
Kasus ini menyeruak ke publik pada Senin, 21 April 2025, dan langsung menarik perhatian lembaga perlindungan anak serta masyarakat luas.
Menurut Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, Joko Jumadi, delapan korban telah diperiksa sebagai saksi sekaligus korban.
Jumlah korban sendiri diduga mencapai 22 orang, seluruhnya merupakan alumni dari pesantren yang dipimpin oleh AF.
Mereka baru berani bersuara setelah menyaksikan serial Bidaah, yang menampilkan modus serupa dengan yang mereka alami.
Yang membuat kasus ini semakin memilukan adalah modus manipulatif yang digunakan pelaku.
Berdasarkan kesaksian para korban, pimpinan ponpes tersebut menjanjikan keberkahan spiritual jika para santriwati bersedia berhubungan dengannya.