Momentum Bersejarah! Timnas Indonesia Incar Kemenangan Kedua atas Australia Setelah 44 Tahun di Kualifikasi Piala Dunia
- Instagram @erspo.official
VIVA, Banyumas – Timnas Indonesia akan segera melanjutkan perjalanannya di Grup C babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pada matchday ke-7, skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Australia di Sydney Football Stadium pada 20 Maret 2025.
Laga ini menjadi tantangan perdana bagi pelatih anyar Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, yang diprediksi akan mengandalkan kombinasi pemain lokal dan naturalisasi.
Kabar baik datang bagi Timnas Indonesia setelah Komisi X DPR RI menyetujui naturalisasi tiga pemain keturunan Indonesia, yakni Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupesi pada 5 Maret 2025.
Dengan tambahan kekuatan dari pemain-pemain Eropa ini, kans Timnas Indonesia untuk mencuri poin dari Australia semakin terbuka.
Dilansir dari kanal YouTube CERITA BOLA INDONESIA, diprediksi, Patrick Kluivert akan menerapkan formasi 3-4-1-2 untuk menghadapi Australia.
Emil Audero kemungkinan besar akan menjadi kiper utama atau pelapis Marten Paes.
Emil, yang memiliki pengalaman di Serie A bersama Sampdoria dan Inter Milan, dikenal memiliki refleks tajam dan distribusi bola yang baik.
Di lini pertahanan, Mees Hilgers, Jay Idzes, dan Calvin Verdonk diprediksi mengisi posisi tiga bek.
Hilgers, yang bermain di Eredivisie bersama FC Twente, memiliki keunggulan dalam duel udara dan ketenangan dalam membangun serangan.
Sementara itu, Idzes dari Venezia telah membuktikan ketangguhannya dalam membaca permainan, sedangkan Verdonk dikenal solid dalam bertahan.
Di lini tengah, Kevin Diks dan Dean James akan berperan sebagai pemain sayap.
Kevin memiliki daya jelajah tinggi dan fleksibilitas bermain sebagai bek sayap atau gelandang bertahan.
Dean James, pemain muda berbakat, dikenal memiliki teknik dribel yang baik dan kecepatan dalam transisi menyerang.
Gelandang tengah akan dipercayakan kepada Joey Pelupesi dan Thom Haye.
Pelupesi, yang pernah bermain di EFL Championship bersama Sheffield Wednesday, memiliki kemampuan bertahan yang solid.
Sedangkan Haye dikenal dengan visi bermain yang baik serta akurasi umpan tinggi.
Di lini serang, Marselino Ferdinan akan menjadi playmaker utama. Pemain muda berbakat ini memiliki kreativitas tinggi, dribel ciamik, dan tendangan akurat.
Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen diprediksi menjadi duet striker yang siap meneror pertahanan Australia.
Menurut data dari 11v11, Indonesia dan Australia telah bertemu sebanyak 20 kali, dengan hasil satu kemenangan, empat imbang, dan 15 kekalahan bagi Timnas Garuda.
Satu-satunya kemenangan terjadi pada kualifikasi Piala Dunia 1981, saat Indonesia menang 1-0 di kandang.
Pada pertemuan terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 10 September 2024, Indonesia berhasil menahan imbang Australia 0-0.
Kini, dengan tambahan kekuatan dari pemain diaspora serta absennya 11 pemain Australia karena cedera, Indonesia memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan bersejarah.
Jika Indonesia berhasil menundukkan Australia, tim Garuda berpotensi naik 10 peringkat di ranking FIFA.
Tambahan 20,76 poin akan meningkatkan perolehan ranking Indonesia dari 1.130,50 menjadi 1.151,26, berpeluang melampaui negara seperti Siprus, Sierra Leone, India, dan Zimbabwe.
Dengan kondisi tim yang semakin solid dan peluang emas yang terbuka lebar, Timnas Indonesia siap memutus rekor 44 tahun tanpa kemenangan atas Australia dan melangkah lebih dekat ke Piala Dunia 2026