Heboh Grup Facebook Gay Surakarta, Sudah 13 Ribu Anggota Bikin Resah Warga

Grup Facebook G4y Surakarta jadi sorotan publik
Sumber :
  • pexel @pixabay

Grup Facebook Gay Surakarta’ viral dengan 13 ribu anggota. Wali Kota Solo prihatin, KPA ingatkan bahaya HIV/AIDS, publik menunggu tindak lanjut pemerintah

Prabowo Sibuk Menulis Catatan Saat Macron Berpidato di KTT PBB, Netizen Penasaran Isinya

Viva, Banyumas - Fenomena media sosial kembali mengejutkan publik Solo. Sebuah grup Facebook dengan nama “gay Surakarta dan Sekitarnya” mendadak viral setelah diketahui sudah memiliki lebih dari 13.999 anggota sejak pertama kali dibuat pada Januari 2023.

Grup ini menjadi perhatian masyarakat karena sebagian kontennya bersifat publik dan dinilai tidak pantas, bahkan dianggap dapat mengganggu ketertiban umum. Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyatakan rasa prihatinnya.

Komdigi Wacanakan Scan Wajah dan Sidik Jari untuk Aktivasi Medsos, Netizen Heboh

Ia menegaskan bahwa pihaknya akan menelusuri keberadaan grup ini untuk memastikan dampaknya terhadap masyarakat. Dikutip dari akun Instagram @surakartakita, Fenomena ini tak hanya memunculkan kehebohan di dunia maya, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait isu kesehatan.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Solo mengingatkan masyarakat mengenai ancaman penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang dapat menyebar dengan cepat bila masyarakat kurang memiliki kesadaran akan bahaya penyakit menular tersebut.

Anak Guru PAUD Jadi Saksi, Kapolsek Brangsong Digerebek Warga Kendal

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, khususnya sel darah putih jenis CD4. Saat jumlah sel CD4 menurun drastis, tubuh menjadi sangat rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit oportunistik.

Tanpa penanganan medis yang tepat, kondisi ini dapat berkembang menjadi AIDS, yakni tahap paling serius dari infeksi HIV. Menurut data kesehatan, penularan HIV bisa terjadi melalui hubungan seksual berisiko, penggunaan jarum suntik tidak steril, transfusi darah yang terkontaminasi, hingga dari ibu ke anak selama kehamilan atau menyusui.

Halaman Selanjutnya
img_title