Angka Kemiskinan Kebumen Turun Tajam, Kini Bukan Lagi Tertinggi di Jateng
- Pemkab Kebumen
Dalam setahun, angka kemiskinan Kebumen turun dari 15,71% ke 13,58%. Pemkab Kebumen berkomitmen melanjutkan sinergi lintas sektor untuk mewujudkan pengentasan berkelanjutan
Viva, Banyumas - Kebumen mencatat pencapaian penting dalam upaya pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data terbaru yang dipaparkan dalam Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (Rakor TKPK) 2025, angka kemiskinan di Kabupaten Kebumen berhasil ditekan dari 15,71% pada 2024 menjadi 13,58% pada 2025.
Keberhasilan ini menempatkan Kebumen turun dari posisi sebelumnya sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah, kini berada di peringkat dua. Capaian tersebut disambut optimis oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah yang berkomitmen melanjutkan program pengentasan secara berkelanjutan.
Dalam forum Rakor TKPK yang digelar di Co-Working Space Setda Kebumen, Kamis (11/9/2025), Wakil Bupati Kebumen Zaeni Miftah hadir sebagai narasumber utama. Ia menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja sama berbagai sektor, mulai dari pemerintah daerah, lembaga sosial, dunia usaha, hingga masyarakat.
“Penurunan angka kemiskinan ini bukan hanya hasil dari satu program, tetapi dari sinergi lintas sektor yang berkesinambungan. Kami ingin memastikan program ini berdampak langsung bagi masyarakat,” jelas Zaeni dikutipdari Pemkab Kebumen.
Beberapa program yang menjadi kunci antara lain: Penguatan UMKM dan ekonomi lokal melalui akses permodalan, pelatihan, dan digitalisasi. Program perlindungan sosial yang lebih tepat sasaran bagi kelompok rentan.
Peningkatan infrastruktur dasar, termasuk akses jalan desa, air bersih, dan listrik. Optimalisasi pendidikan dan kesehatan untuk memutus rantai kemiskinan jangka panjang. Menurut Zaeni, keberlanjutan program menjadi fokus utama agar capaian ini tidak bersifat sementara.