Operasi Bibir Sumbing Gratis di Kebumen, Mengapa 1 Bayi Tak Tertolong Hingga Meninggal Pascaoperasi
- Pemkab Wonosobo
Operasi bibir sumbing gratis di Kebumen sukses tangani 31 pasien. Sayangnya, 1 bayi meninggal pascaoperasi. Inilah fakta, penjelasan medis, dan bentuk empati pemerintah
Viva, Banyumas - Pelaksanaan operasi bibir sumbing gratis di Kebumen pada 5–6 September 2025 membawa harapan baru bagi puluhan pasien. Kegiatan sosial yang digagas Yayasan Permata Sari Semarang ini berhasil mengoperasi 31 pasien, terdiri dari anak-anak hingga dewasa, yang berasal dari 19 puskesmas di Kabupaten Kebumen serta wilayah lain seperti Cilacap, Purworejo, dan Wonosobo.
Namun, di balik keberhasilan tersebut, muncul kabar duka. Seorang bayi bernama Isa Rabanni Meilandra, berusia empat bulan, meninggal dunia beberapa jam setelah menjalani operasi. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai penyebab dan prosedur medis yang dilakukan.
Kepala Dinas Kesehatan Kebumen, dr. Iwan Danardono, menegaskan bahwa seluruh prosedur pra-operasi telah dilakukan secara cermat. Pemeriksaan kesehatan pasien dilaksanakan untuk memastikan kondisi layak operasi. Proses pembedahan pada Sabtu, 6 September 2025, pun berjalan lancar sesuai standar medis.
Namun, usai operasi, kondisi bayi menurun hingga akhirnya meninggal dunia. Meski demikian, dr. Iwan menegaskan bahwa pasien sudah mendapatkan penanganan terbaik dari tim medis Yayasan Permata Sari yang berpengalaman.
Ia juga menyampaikan bahwa dari 32 peserta operasi, tiga bayi lain dengan usia hampir sama dengan almarhum berhasil menjalani operasi dan sudah diperbolehkan pulang. Sebagai bentuk kepedulian, Ketua Yayasan Permata Sari Semarang, Dr. Ir. Endang Sri Sarastri, melayat ke rumah duka dan memberikan santunan kepada keluarga korban.
Ia juga mengedukasi masyarakat bahwa salah satu penyebab bibir sumbing adalah kekurangan gizi pada trimester pertama kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan menjaga asupan gizi sejak dini.