Dialog Panas di DPR! 16 BEM dari Seluruh Indonesia Sampaikan Aspirasi, Ini Deretan Namanya
- YouTube/DPR RI
Pimpinan DPR bertemu dengan 16 BEM dari berbagai kampus. Forum ini menjadi wadah dialog mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi terkait isu nasional.
VIVA, Banyumas – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menerima kedatangan sejumlah perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi kemahasiswaan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Pertemuan ini menjadi ajang dialog terbuka antara mahasiswa dan legislatif terkait isu-isu yang tengah berkembang di masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, didampingi oleh Saan Mustopa dan Cucun Ahmad Syamsurijal, hadir langsung menyambut rombongan mahasiswa.
Dasco menegaskan bahwa pihaknya membuka ruang seluas-luasnya bagi generasi muda untuk menyampaikan pandangan, gagasan, maupun kritik konstruktif.
“Kami diberitahu bahwa, adik-adik sekalian datang untuk menyampaikan aspirasi,” ujar Dasco.
Menurut keterangan Dasco, terdapat 16 organisasi mahasiswa yang hadir dalam pertemuan ini. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi kemahasiswaan tingkat nasional, di antaranya:
- BEM Universitas Indonesia (UI)
- BEM SI Kerakyatan
- BEM SI Rakyat Bangkit
- BEM Nusantara
- BEM PTNU se-Nusantara
- DEMA PTKIN Seluruh Indonesia
- BEM PTMA Zona III
- BEM Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ)
- Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti
- Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI)
- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
- Himpunan Mahasiswa Islam – Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO)
- PP Gerakan Mahasiswa Hukum (GMH)
- PP Himapolindo
- HMI-DIPO
Keberagaman organisasi tersebut mencerminkan semangat kolektif mahasiswa dalam membawa aspirasi ke parlemen.
Wakil Ketua DPR, Saan Mustopa, menyampaikan bahwa pertemuan ini bukan sekadar seremonial, melainkan wadah nyata untuk bertukar pandangan.
Menurutnya, forum tersebut menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menjelaskan sikap, keresahan, sekaligus memberikan masukan yang bisa dipertimbangkan dalam proses legislasi.
“Pertemuan ini ditujukan sebagai ruang dialog dan diskusi terkait dengan soal berbagai persoalan belakangan,” kata Saan.
