Prabowo Hapus Tantiem Rp40 Miliar, Komisaris BUMN Bisa Gigit Jari
- instagram @prabowo
Viva, Banyumas - Presiden Prabowo Subianto membuat gebrakan besar dengan memutuskan menghapus tantiem bagi direksi dan komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Keputusan ini sontak menjadi sorotan publik, mengingat selama ini tantiem dinilai sebagai salah satu bentuk “penghasilan tambahan” yang kerap menuai kontroversi.
Tantiem sendiri merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada direksi maupun komisaris sebagai penghargaan atas kinerja mereka. Namun, Prabowo menilai mekanisme ini tidak masuk akal, bahkan cenderung menjadi beban besar bagi negara.
Dalam pidatonya di Kompleks Parlemen, Jumat (15/8/2025), Prabowo menyinggung bahwa ada komisaris yang hanya hadir rapat sekali dalam sebulan, tetapi tetap menerima tantiem hingga Rp40 miliar setahun. Menurutnya, hal ini jelas tidak wajar dan menunjukkan adanya praktik yang tidak sehat dalam pengelolaan BUMN.
“Saudara-saudara, masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiemnya Rp40 miliar setahun. Itu akal-akalan mereka saja. Mereka menggunakan istilah asing agar rakyat tidak mengerti,” ujarnya, disambut gelak tawa anggota DPR.
Selain menghapus tantiem, Prabowo juga menyoroti jumlah komisaris di BUMN yang dinilai terlalu banyak. Ia menegaskan bahwa jumlah komisaris akan dipangkas, maksimal enam orang, dan idealnya hanya empat hingga lima orang.
Langkah ini diharapkan dapat menekan pemborosan serta membuat tata kelola perusahaan negara lebih efisien. Kebijakan ini bukan sekadar penghematan, tetapi juga bentuk keberpihakan pada transparansi dan akuntabilitas.
Prabowo menegaskan, jika ada direksi maupun komisaris yang merasa keberatan dengan penghapusan tantiem, mereka dipersilakan untuk mengundurkan diri.