750 Pangkalan Militer AS di 80 Negara: Rahasia Kekuatan Superpower Dunia

Ilustrasi Pangkalan Militer AS di 80 Negara
Sumber :
  • pexel @solymoses

Viva, Banyumas - Amerika Serikat selama puluhan tahun mempertahankan statusnya sebagai negara superpower dengan anggaran pertahanan terbesar di dunia. Pada 2023, belanja pertahanan AS mencapai 877 miliar dolar AS, namun kekuatan ini tidak hanya bersumber dari teknologi persenjataan canggih atau pasukan elit.

Jeje Bongkar Rahasia Pertengkaran Hebat Pemain Timnas Era Shin Tae Yong

Salah satu rahasia terbesar dominasi militer AS adalah jaringan pangkalan militernya yang luas dan tersebar di seluruh dunia. Berdasarkan laporan Quincy Institute for Responsible Statecraft, Amerika Serikat saat ini memiliki sekitar 750 pangkalan militer di lebih dari 80 negara.

Jaringan ini menjangkau hampir seluruh benua, mulai dari Eropa, Timur Tengah, Asia, hingga Afrika. Jumlah pangkalan tersebut bahkan hampir tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan kedutaan dan konsulat AS di seluruh dunia.

Mengintip Kekuatan BMP 3F, Tank Amfibi Mematikan Milik TNI AL Indonesia

Menurut Peneliti Senior Quincy Institute, David Vine, keberadaan pangkalan militer AS memiliki tujuan strategis yang sangat jelas. Salah satunya adalah kecepatan respons. Dengan pangkalan di titik-titik strategis, militer AS dapat mengerahkan pasukan dan peralatan tempur hanya dalam hitungan jam ke hampir semua lokasi di dunia.

Selain itu, fungsi deterrence atau pencegahan menjadi faktor penting. Kehadiran militer AS di wilayah rawan memberi sinyal kuat bahwa setiap agresi akan dihadapi dengan kekuatan penuh.

Intip Profil Lawan Timnas Indonesia U17 di Piala Kemerdekaan: 3 Kekuatan dari Asia dan Afrika

Banyak pangkalan juga berfungsi sebagai pusat komunikasi, intelijen, dan peluncuran operasi militer khusus, termasuk pengendalian drone dan misi intelijen sensitif. Sejarah dan Persebaran Global Jaringan pangkalan militer luar negeri AS mulai terbentuk setelah Perang Dunia II dan berkembang pesat selama Perang Dingin.

Di Eropa, Pangkalan Udara Ramstein di Jerman menjadi pusat logistik dan operasi udara terbesar NATO.

Di Asia, Jepang dan Korea Selatan menjadi pusat kekuatan menghadapi Tiongkok dan Korea Utara, dengan Camp Humphreys di Korea Selatan sebagai pangkalan terbesar AS di luar negeri.

Di Timur Tengah, pangkalan di Qatar dan Bahrain berperan penting dalam pengamanan jalur distribusi minyak global.

Sementara di Afrika, Camp Lemonnier di Djibouti menjadi markas utama operasi AS di Yaman dan Somalia.

Jaringan pangkalan militer ini membuktikan bahwa dominasi Amerika Serikat tidak hanya bergantung pada kekuatan senjata, tetapi juga pada kemampuan mengendalikan wilayah strategis di seluruh dunia.

Strategi inilah yang menjadikan AS tetap menjadi kekuatan militer dan politik terdepan hingga saat ini