Cilacap Catat Angka Perceraian Tertinggi di Jateng Dengan 3438 Kasus Sepanjang Tahun 2025, Ini Sebabnya
- pexel @KATRIN BOLOVTSOVA
Tingginya angka perceraian tidak hanya memengaruhi pasangan yang bercerai, tetapi juga berdampak pada anak dan lingkungan sosial. Anak korban perceraian berisiko mengalami trauma psikologis, penurunan prestasi sekolah, dan kesulitan adaptasi sosial.
Dari sisi ekonomi, perempuan yang menggugat cerai sering kali menghadapi tantangan mencari nafkah sendiri, terutama jika sebelumnya bergantung pada penghasilan suami. Upaya Pencegahan Pemerintah daerah bersama lembaga keagamaan di Cilacap perlu memperkuat program bimbingan pranikah dan konseling rumah tangga.
Edukasi mengenai manajemen keuangan keluarga, komunikasi efektif, dan penyelesaian konflik juga menjadi langkah penting menekan angka perceraian. Masyarakat diimbau untuk tidak segan mencari bantuan dari konselor atau mediator sebelum memutuskan bercerai.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi agar rumah tangga bisa terselamatkan. Dengan jumlah kasus yang masih tinggi, Cilacap memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak untuk menekan angka perceraian yang telah menjadi fenomena sosial tahunan ini.