Ironi Bantuan Pangan: Beras 10 Kg Dijual Warga Blora Rp100 Ribu di Pasar

Ilustrasi Beras bantuan pangan 10 kg dijual di Pasar Sido Makmur
Sumber :
  • pexel @Polina Tankilevitch

Viva, Banyumas - Fenomena memprihatinkan terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terkait program bantuan pangan pemerintah. Warga penerima bantuan diduga menjual beras bantuan 10 kilogram ke pasar tradisional dengan harga jauh di bawah pasar, hanya Rp100 ribu per karung atau Rp10.000 per kilogram.

Teror DigitalGhostt: 4,6 Juta Data Warga Jabar Dijual di Dark Web, Ini Klarifikasi Pemprov

Temuan ini mencuat dari pengakuan pedagang beras di Pasar Sido Makmur, Sulasih, yang menyatakan telah membeli hingga 80 kilogram beras bantuan dari warga.

"Saya beli 80 kilo. Dijual Rp100 ribu per karung. Satu kilonya Rp10 ribu," ungkapnya yang dikutip dari tvonenews. Ironisnya, harga beras pasar saat ini masih tinggi.

Masih Jadi Biang Kemiskinan! Beras dan Rokok Tempati Posisi Teratas Menurut BPS

Menurut pedagang lain, Fatonah, harga beras kualitas biasa berkisar Rp13.000 per kilogram, sedangkan beras kualitas bagus menyentuh Rp14.000 per kilogram.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa beras bantuan justru dijual murah oleh penerimanya? Menurut Sulasih, kualitas beras bantuan yang dijual warga tersebut memang kurang baik. Banyak butiran rusak atau menir, bahkan sebagian mulai menguning.

Terbongkar! Ini 6 Produsen Besar Dipanggil Jaksa soal Dugaan Beras Oplosan

Karena itu, ia menjual kembali beras tersebut tanpa mengambil keuntungan, tetap di harga Rp10.000 per kilogram. Pimpinan Cabang Bulog Pati, Nur Hardiansyah, merespons cepat fenomena ini. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan menerjunkan tim ke lapangan untuk mengecek langsung kondisi beras bantuan.

"Menanggapi video yang beredar di media, tim kami akan segera turun mengecek langsung untuk memastikan beras seperti apa yang beredar," ujarnya. Bulog, kata Hardiansyah, memiliki dua proses pengecekan kualitas sebelum beras disalurkan.

Halaman Selanjutnya
img_title