Serakahnomics! Sindiran Tajam Prabowo untuk Pengusaha Rakus, APINDO: Kami Tak Seperti Itu
- Instagram @prabowo
Viva,Banyumas - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali mencuri perhatian publik dengan istilah yang dilontarkannya: "Serakahnomics". Ungkapan ini merujuk pada praktik ekonomi serakah, di mana sejumlah pelaku usaha di Tanah Air dianggap mengeruk keuntungan berlebihan dengan mengabaikan aturan, bahkan di tengah kondisi masyarakat yang sedang kesulitan.
Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Serakahnomics bukanlah bagian dari teori ekonomi yang ilmiah, melainkan bentuk kerakusan murni demi memperkaya diri sendiri. Ia mengkritik keras pengusaha yang hanya mementingkan keuntungan tanpa memikirkan dampaknya terhadap masyarakat luas.
Menurutnya, praktik seperti ini telah menyimpang dari semangat membangun bangsa secara kolektif.
“Banyak yang mencari untung di atas penderitaan rakyat. Mereka mengakali aturan demi keuntungan pribadi. Inilah yang saya sebut sebagai Serakahnomics,” ujar Prabowo dalam sebuah pertemuan belum lama ini.
Pernyataan Prabowo tersebut langsung mendapat tanggapan dari Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani. Ia mengakui bahwa istilah Serakahnomics bisa jadi benar adanya, namun tidak mewakili semua pelaku usaha di Indonesia.
“Serakahnomics mungkin ada yang semacam itu. Tapi di Apindo kami berkomitmen menghasilkan pengusaha-pengusaha yang baik, yang tidak seperti itu,” jelas Shinta di Jakarta dikutip dari Viva.
Shinta juga menilai bahwa pernyataan Presiden Prabowo bisa jadi ditujukan untuk menyindir pihak-pihak tertentu yang terbukti melanggar aturan dan bersikap egois dalam menjalankan bisnisnya. Ia menegaskan bahwa Apindo tetap berpegang pada semangat membangun ekonomi secara inklusif dan berkeadilan.