Diam Bukan Berarti Pasif! Ini Jawaban RI soal Diplomasi Konflik Thailand Kamboja

Kemlu RI tanggapi isu konflik Thailand-Kamboja
Sumber :
  • Instagram @prabowo

Viva, Banyumas - Pemerintah Indonesia menanggapi kritik atas dugaan sikap pasif dalam merespons konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Indonesia menegaskan bahwa pendekatan diplomatik tetap dilakukan secara aktif, meskipun tidak semua langkah diumbar ke publik.

Tidak Cocok! 5 Pasangan Weton yang Dianggap Bawa Sial Menurut Primbon Jawa

Penegasan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat atau yang akrab disapa Roy Soemirat, di Jakarta Pusat pada Senin (28/7/2025). Ia menekankan bahwa diplomasi bukan sekadar tampil di depan publik, melainkan proses berkelanjutan yang dijalankan secara konsisten di balik layar.

“Saya akan serahkan hal-hal yang berbau analisa kepada teman-teman sekalian, yang mungkin lebih berkompetensi untuk memberikan analisa atau kritik kepada pihak-pihak lain,” ujar Roy saat menjawab pertanyaan wartawan terkait sikap Indonesia dalam konflik tersebut dilansir dari tvonenews.

Siap Hadapi Kamboja, Thailand Andalkan F-16—Jet Tempur Legendaris dari Enam Medan Perang

Menurutnya, yang terpenting adalah memastikan proses diplomatik berjalan secara konkret .

“Bagi Kementerian Luar Negeri yang penting adalah bagaimana sebuah proses dapat berjalan. Bahwa ada sebuah proses statecraft dibanding stagecraft. Kalau cuma sekedar stagecraft, membangun panggung doang ya berhenti di situ,” tegas Roy.

Ketegangan Memuncak: 5 Alasan di Balik Konflik Thailand–Kamboja yang Kembali Membara

Pernyataan ini sekaligus menjadi bantahan terhadap anggapan bahwa Indonesia bersikap pasif dan tidak memberikan kontribusi nyata dalam upaya penyelesaian konflik Thailand-Kamboja. Kemlu RI menegaskan bahwa pendekatan diplomasi diam-diam sering kali justru lebih efektif dalam meredakan ketegangan.

Konflik perbatasan Thailand-Kamboja memang kembali memanas sejak pertengahan Juli 2025. Beberapa insiden kecil terjadi di sekitar wilayah sengketa, memicu kekhawatiran regional. Indonesia sebagai salah satu negara pendiri ASEAN, memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas kawasan. Kemlu RI menyatakan bahwa komunikasi dengan kedua pihak terus dilakukan melalui jalur diplomatik.

Halaman Selanjutnya
img_title